Nyaris Tewas, Ibu Muda Selamat dari Bakteri Pemakan Payudara

Bakteri pemakan daging hampir merenggut nyawa ibu muda setelah menggerogoti sebagian besar payudaranya

oleh Sulung Lahitani diperbarui 24 Jul 2015, 17:08 WIB
Bakteri pemakan daging hampir merenggut nyawa ibu muda setelah menggerogoti sebagian besar payudaranya

Citizen6, Jakarta Lucy Secular, wanita berusia 31 tahun ini suatu kali bangun dengan rasa gatal di bagian dadanya. Awalnya, dia hanya menemukan guratan sepanjang 2mm di bagian payuradara. Ia membiarkannya tanpa menyadari bakteri Necrotizing Fasciitis telah masuk dalam tubuhnya lewat guratan tersebut.

Necrotizing fasciitis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri pemakan daging. Infeksi ini menyerang jaringan lunak dan fasia (selaput jaringan yang melindungi otot).Toksin serta enzim yang dihasilkan oleh bakteri menghancurkan jaringan dan fasia tubuh sehingga jaringan menjadi gangren.Jaringan gangren berbahaya bagi kesehatan, jika dibiarkan berada dalam tubuh untuk jangka waktu lama dapat menyebabkan kematian dalam waktu 24 jam. Itulah yang dialami oleh Lucy.

Keesokan harinya, Lucy terbangun dengan rasa sakit di seluruh badan. Ia merasa pusing dan bergegas ke toilet. Awalnya, Lucy mengira ia keracukan makanan. Namun rasa sakit di payudara membuat ia berkeringat dingin sekaligus suhu tubuhnya meningkat.

"Saat itu, mungkin bakteri telah masuk ke dalam aliran darahku. Aku merasa seperti sekarat," ungkap Lucy seperti dilaporkan oleh Mirror.co.uk, Jumat (24/07/2015).

Lucy bisa melihat dengan jelas, payudaranya menghitam dan bengkak dua kali lipat dari ukuran normal. Ia segera menelepon ibunya. Sesampainya di kediaman Lucy, ibunya segera menelepon rumah sakit. Tekanan darahnya sangat rendah saat itu, hal ini membahayakan Lucy.

mirror.co.uk

"Untunglah dokter yang menanganiku langsung mengenali gejala tersebut. Salah satu pasiennya meninggal karena gejala yang sama."

Lucy beruntung ia segera menelpon ibunya. Dokter yang akan mengoperasi menganjurkan Lucy dibuat koma untuk membantu menghentikan perkembangan bakteri saat merusak organnya. Namun Lucy menolak, ia lebih memilih merasakan rasa sakit dan berjuang dengan antibiotik serta pereda rasa sakit saat diobati.

Operasi Perbaikan Jaringan Payudara

Keesokan harinya, Lucy kembali ke ruang operasi untuk memastikan semua bakteri telah mati. Ia kehilangan seluruh kulit payudara serta 20% jaringan payudara. Untunglah dokter berhasil menyelamatkan puting payudaranya.

Dua hari berikutnya, ia dipindahkan ke rumah sakit lain untuk operasi lain. Operasi untuk memperbaiki kulitnya. Setelah menghabiskan beberapa hari di rumah sakit, Lucy akhirnya diizinkan pulang. Tapi ia mesti kembali ke rumah sakit tiap dua hari sekali untuk kontrol.

CObaan bagi Lucy belum berakhir. Kondisi ayahnya sempat drop saat mengetahui penderitaan putrinya. Ia didiagnosis kanker dan harus dioperasi. Untunglah, operasi ayahnya sukses seperti dirinya.

"Ayahku banjir air mata saat mengetahui ia dan anaknya selamat. Ia begitu berterima kasih."

mirror.co.uk

Lucy menyadari bahwa risiko kematian akibat bakteri tersebut mencapai 75%. Karenanya, ia ingin membagi kisahnya pada banyak orang, perempuan khususnya, untuk menyelamatkan banyak nyawa.

"Jangan pernah mengacuhkan gejala dari serangan bakteri tersebut. Dehidrasi, rasa sakit tak tertahankan, tekanan darah yang begitu rendah, suhu tubuh tinggi, semuanya merupakan gejalan serangan bakteri Necrotizing Fasciitis." (sul/kw)

Rekomendasi Artikel

Tajamkan Mata, Cara Bedakan Payudara Asli dan Implan

Ternyata, Ini Alasan Pria Menyukai Wanita Berdada Besar

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin Dapat Ponsel Gratis ikuti #LebaranNarsis di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya