Liputan6.com, Jakarta - Hingga pertengahan 2015 terjadi 3 kasus penculikan dengan korban 5 anak di Jakarta. Dari kelima korban penculikan tersebut, 1 di antaranya adalah bocah Sintya Hermawan (6) yang sudah pulang setelah dikabarkan hilang di PGC, Jakarta.
Berdasarkan Laporan Biro Operasi Polda Metro Jaya, tercatat kasus penculikan pertama terjadi pada 27 Februari 2015 lalu.
"Seorang ibu, S (39) kehilangan 3 putrinya kecilnya berinisial GTY (12), CLE (8), dan CHA (3) setelah seorang pria bertamu ke rumahnya di Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat," demikian isi laporan yang diterima di Jakarta, Jumat (24/7/2015).
Dua hari kemudian dia menerima pesan singkat berisi ancaman dari seseorang yang mengaku telah menculik 3 anaknya. Dalam pesan singkat itu pula, S diminta tidak melapor kepada pihak berwajib dan penculik mengancam akan menghabisi ketiga putrinya jika tidak mematuhi perintah penculik.
Khawatir dengan keselamatan anaknya, S melaporkan kejadian tersebut ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya pada 7 Maret 2015. Pelaku diketahui bernama Haryanto.
Dua bulan kemudian, terjadi kasus penculikan seorang balita berusia 8 bulan di Kampung Baru, Cakung, Jakarta Timur pada 8 Mei 2015. MMI atau Baim nama panggilan balita yang diculik itu.
Selang 5 jam setelah dilaporkan hilang, polisi menemukan Baim di rumah kontrakan Tri Harsono Kampung Selang, Cironggeng, Tambun, Bekasi, Jawa Barat. Sang penculik diduga Tri Harsono (35) yang mengaku kekasih gelap ibunda Baim, LG (32).
Kepada polisi, Tri Harsono mengaku nekat membawa kabur Baim karena yakin bocah itu adalah buah cinta hasil perselingkuhannya dengan LG. Ia juga merasa sakit hati pada LG yang tidak menepati janji untuk menceraikan suaminya.
Padahal tersangka sudah memenuhi keinginan LG dengan menceraikan istrinya. Namun keterangan itu dibantah LG. LG mengatakan, hubungannya dengan tersangka hanya sebatas mantan tetangga.
Kasus terakhir ialah penculikan Sintya Hermawan atau bocah Tia di PGC, Jakarta Timur pada Sabtu 18 Juli 2015. Kasus ini mendapat atensi dari masyarakat karena wajah penculik tertangkap kamera pemantau (CCTV) mal.
Namun aksi penculikan Tya tidak berlangsung lama. Penculik mengembalikan Tia ke pelukan kedua orang tuanya pada Selasa 22 Juli 2015 atau 3 hari setelah membawa kabur anak itu.
Penculik menghentikan taksi di daerah Bekasi Barat dan memberikan ongkos sebesar Rp 100 ribu kepada si sopir untuk mengantar Tia pulang. (Ndy/Sss)
5 Bocah Ini Jadi Korban Penculikan di Jakarta Sepanjang 2015
Seorang ibu, Selvi (39) kehilangan 3 putri kecilnya berinisial GTY (12), CLE (8), dan CHA (3) setelah seorang pria bertamu ke rumahnya.
diperbarui 24 Jul 2015, 19:29 WIBIlustrasi penculikan (Istimewa)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Saksikan Live Streaming Liga Inggris Tottenham vs Liverpool di Vidio, Segera Dimulai
Angkutan Nataru, KAI Divre IV Tanjungkarang Tambah 8.424 Kursi
6 Fakta Terkait DPP PDIP Ungkap Ada Upaya Ganggu Stabilitas Internal Partai Jelang Kongres, Siap Melawan
Proyek Infrastruktur jadi Pendorong Pertumbuhan Properti
Hasil Liga Inggris Manchester United vs Bournemouth: Petir Menyambar 2 Kali di Old Trafford, Setan Merah Kembali Malu
Pantauan Arus Puncak Mudik Nataru 2025 di Pelabuhan Bakauheni, Masih Lengang
Bangkitkan Ekonomi Keluarga, Peran Ibu PNM Mekaar Lebih dari Pahlawan Rumah Tangga
Peringati Hari Ibu, Ini Potret Widiyanti Putri Wardhana dan Ibunda yang Ternyata Pelukis Ternama
Lukisan Yos Suprapto Disebut Baru Dipermasalahkan Jelang Dipamerkan ke Publik
Tidak Mengenakan Jilbab di Hadapan Wanita Nonmuslim, Bagaimana Hukumnya?
Arus Lalu Lintas Tol Jagorawi Arah Jakarta Sudah Normal, Contraflow Ditutup
Pria China Dapat Kompensasi Rp665 Jutaan dari Mantan Pacar yang Selingkuh dengan Keponakannya