Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi 6,3 skala Richter (SR) yang mengguncang Malang, Jawa Timur pada pukul 14.05 WIB ini, telah menyebabkan kepanikan warga.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat gempa terjadi warga merespons dengan berhamburan keluar rumah, mencari tempat-tempat yang aman.
"Masyarakat saat keluar rumah berteriak, 'gempa' atau 'lindu'," ujar Sutopo dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/7/2015).
Sutopo menjelaskan, lokasi gempa Malang ini berada di zona subduksi atau pertemuan lempeng Hindia Australia dan lempeng Eurasia. Lokasi ini masih satu zona dengan gempa 5,7 skala Richter yang terjadi Sabtu kemarin di Ciamis, Jawa Barat.
Zona tersebut, menurut Sutopo, memang rawan gempa, yang bergerak rata-rata 5-7 centimeter per tahun ke arah Timur Laut-Utara. Potensi gempa maksimum di Jawa Megathrust di selatan Jawa, sekitar 8,1-8,2 skala Richter.
"Dari Selat Sunda hingga Bali sepanjang jalur Jawa Megthrust tersebut baru di selatan Pangandaran (7,8 SR, 2006) dan selatan Banyuwangi (7,8 SR, 1994) yang pernah terjadi gempa besar dan tsunami dalam kurun waktu 165 tahun terakhir," jelas dia.
Sutopo mengimbau kepada masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap gempa. Karena gempa dapat terjadi secara tiba-tiba. "Semoga gempa 6,3 skala Richter tidak memengaruhi peningkatan aktivitas Gunung Raung," pungkas Sutopo.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan,
pusat gempa ini berada di Samudera Hindia dengan kedalaman 10 km.
Menurut Sutopo, titik gempa tersebut dikelilingi 4 kota besar, yakni di 150 km Barat Daya Kabupaten Malang, 163 km Tenggara Kabupaten Blitar, 168 km Barat Daya Lumajang, dan 253 km Barat Daya Surabaya.
Gempa juga melanda Ciamis, Jawa Barat pada Sabtu kemarin 25 Juli 2015. Gempa berkekuatan 5,7 skala Richter ini terjadi pukul 04:44:39 WIB. Pusat gempa ada di 10 km atau 111 km Tenggara Ciamis, Jawa Barat.
Gempa ini juga dirasakan hingga ke 15 kota lainnya di Pulau Jawa, di antaranya Tasikmalaya, Kota Ciamis, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Purbalingga, Kota Yogyakarta, Gunungkidul, Bantul, Prambanan Klaten, Solo, Magelang, Wonogiri, Pacitan, dan Ponorogo. (Rmn/Ans)
Gempa di Malang, Warga Berhamburan Keluar Rumah
Sutopo mengimbau kepada masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan terhadap gempa. Karena gempa dapat terjadi secara tiba-tiba.
diperbarui 26 Jul 2015, 16:09 WIBIlustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Tips Skripsi Selesai 1 Bulan: Panduan Lengkap Menyelesaikan Tugas Akhir dengan Cepat
Pilbup Bogor, 20 Ribu Pendukung Padati Kampanye Akbar Rudy Susmanto-Jaro Ade
Hasil BRI Liga 1 2024/2025: Egy Maulana Vikri Menangkan Dewa United atas Bali United
Taraf Hidup Petani Mangga di Bondowoso Ini Meningkat Usai Diberdayakan BRI
Keluarga Kaya Pemilik Louis Vuitton Akuisisi Klub Sepak Bola Paris FC, Bakal Jadi Saingan PSG?
Roti dan Garam, Ini 2 Benda yang Kemungkinan Akan Diberi oleh Tetangga Jika Anda Pindah ke Jerman
Dukung Khofifah-Emil, Kaesang Sebut Pembangunan Jatim Harus Dilanjutkan
Fakta di Balik Kabar Viral Seputar Dunia Pendidikan, Simak Daftarnya
Simak, Cara Praktis Untuk Menghitamkan Uban
Link Live Streaming Liga Italia Serie A AC Milan vs Juventus, Minggu 24 November 2024 Pukul 00.00 WIB
6 Potret Krisdayanti Pakai Mawar Ungu di Debat Pilkada 2024, Raul Lemos Berjaket Merah Curi Perhatian
Ridwan Kamil Dinilai Mampu Jadikan Jakarta menjadi Kota Toleran