Liputan6.com, Aceh - Sumur di rumah warga 3 kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh mengering selama kemarau ini. Untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, warga memanfaatkan air sungai yang keruh di sekitar wilayah tersebut.
3 kecamatan tersebut, yaitu, Lhoksukon, Cot Girek, dan Baktia Barat.
Kepala Desa Blang Aman, Kecamatan Lhoksukon, Muhammad Thaib mengatakan, warga menggunakan air sungai untuk mencuci dan mandi.
Mereka tidak menghiraukan kondisi air sungai yang keruh dan bau. Masyarakat memanfaat air tersebut karena tidak ada pilihan lain. Bahkan, ada sebagian masyarakat yang meminum air sungai tersebut, karena tidak sanggup membeli air.
"Akibat musim kemarau banyak sumur warga yang kering, untuk keperluan sehari-hari mereka memanfaatkan air sungai. Namun, ada juga sebagian masyarakat yang minum air sungai karena tidak sanggup beli air dari mobil tangki," ujar Muhammad Thaib, Senin (27/7/2015).
Dia berharap Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara bisa mencarikan solusi terkait kekeringan yang melanda wilayahnya, sehingga setiap masyarakat bisa memperoleh air bersih.
Hal senada juga diungkapkan oleh salah seorang warga Desa Cot U Sibak Maryani Kecamatan Lhoksukon. Dia mengaku terpaksa menggunakan air sungai meski berwarna kuning, asin, dan bau. Dia menggunakan air tersebut untuk keperluan masak dan mencuci pakaian.
"Walaupun airnya bau tidak sedap, kami tetap mengunakan air sungai tersebut. Untuk keperluan minum, saya membeli air dari mobil tangki," ujar Maryani.
Kepala Bagian Humas Pemerintahan Aceh Utara Amir Hamzah mengatakan, dalam waktu dekat ini, Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib segera memanggil dinas terkait untuk mencarikan solusi terhadap kasus kekeringan tersebut.
"Mengenai kekeringan itu, Bapak Bupati Aceh Utara sudah tahu dan dalam waktu dekat ini akan memangil dinas-dinas terkait dan akan meninjau langsung lokasi kekeringan tersebut," ujar Amir Hamzah di Lhokseumawe. (Ant/Bob/Ndy)
Energi & Tambang