Liputan6.com, Jakarta - Dalam tahap uji coba, PT Pertamina (Persero) menyediakan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite untuk setiap SPBU di kisaran 5 ribu liter per hari. Jika tanggapan masyarakat terhadap produk Pertalite positif dalam tahap uji coba tersebut, Pertamina akan meningkatkan kuota untuk setiap SPBU.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menjelaskan, BBM baru dengan nama Pertalite diperkenalkan ke pasar mulai 24 Juli 2015 lalu. Terdapat 101 SPBU di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur yang bergabung dalam tahap uji coba tersebut. Pertamina belum memperkenalkan Pertalite di semua SPBU karena memang perseroan sedang melakukan tes pasar selama 2 bulan ke depan.
Dwi melanjutkan, Pertamina memang berencana untuk menambah kuota kepada setiap SPBU dan juga menambah jaringan SPBU yang menawarkan BBM jenis Pertalite. Namun semua tersebut dengan syarat jika hasil tes pasar produk Pertalite direspons positif oleh masyarakat.
"Sekarang kami mau lihat dulu selama 2 bulan, sekarang kan baru 101 SPBU, kalau di sana sudah siap, kami tambah. Dengan catatan, tanpa mengurangi Premium," kata Dwi di Kantor Kementerian BUMN, Senin (27/7/2015).
Dalam kesempatan yang sama, Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro menjelaskan, dalam uji coba Pertalite selama empat hari terahir, pihaknya belum dapat menghitung berapa perpindahan konsumsi masyarakat baik dari Premium ke Pertalite maupun dari Pertamax ke Pertalite.
Pertamina baru bisa melakukan kajian mengenai migrasi penggunaan BBM paling tidak saat uji coba pertalite selama dua bulan sudah berakhir. Hanya saja, dipastikan Wianda, respon masyarakat akan produk baru BBM yang memiliki RON 90 ini cukup bagus.
"Peningkatan luar biasa. Saat Sabtu dan Minggu kemarin. bahkan dari Jumat melonjak tajam, 88,9 persen di Jawa bagian barat," tegasnya.
Wianda menambahkan, Pertamina saat ini tengah mempersiapkan pasokan Pertalite di Depo Plumpang, Jakarta Utara. Mengenai penambahan jumlah SPBU yang menjual pertalite, Pertamina baru akan menentukan hal itu pada akhir 2015.
Sebelumnya, Pertamina mengklaim Produk BBM teranyar tersebut lebih irit 10 persen hingga 16 persen ketimbang Premium. Direktur Pemasaran dan niaga Pertamina, Ahmad Bambang menjelaskan, jika satu liter Premium mampu nempuh 10 kilometer (km), untuk kapasitas yang sama, Pertalite paling tidak bisa menempuh 11,6 km.
"Sekarang Premium Rp 7.400 per liter dibagi 10 perkilonya itu menghabiskan 74, Nah kalau Pertalite dengan harga Rp 8.400 dibagi 11,6 itu berapa ? Begitu. Jadi lebih baguskan," papar Ahmad.
Menurutnya, untuk menghitung keiritan bahan bakar tidak bisa dihitung dari besaran nominal transaksi yang dikeluarkan tetapi dengan ukuran jarak yang mampu ditempuh. "Kalau harga BBM jangan dilihat uang transaksi, tapi jarak ditempuh kita lihat rupiah per km," tutupnya.
Uji pasar Pertalite dilakukan pada 101 SPBU yang tersebar di sejumlah kota di Pulau Jawa. Kehadiran Pertalite diharapkan bisa memberikan lebih banyak piliha ke konsumen. (Yas/Gdn)
Respons Pasar Bagus, Pertamina Bakal Tambah Pasokan Pertalite
Untuk menghitung keiritan bahan bakar tidak bisa dihitung dari besaran nominal transaksi yang dikeluarkan tetapi dengan ukuran jarak.
diperbarui 27 Jul 2015, 13:45 WIBPetugas SPBU saat menuangkan BBM jenis Pertalite ke sepeda motor di SPBU Coco, Abdul Muis, Jakarta, Jumat (25/7/2015). Partalite dijual dengan harga Rp.8400 perliter. (Liputan6.com/Helmi Afandi)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Amalan Sebelum Berangkat Kerja dari Syekh Ali Jaber, Khasiatnya Rezeki Lancar dan Berkah
Apa yang Dimaksud Poster: Pengertian, Jenis, dan Cara Membuatnya
Cara Menanak Nasi Agar Tidak Cepat Basi dengan Tekstur Pulen
Hasil Liga Champions: Real Madrid Tumbang di Kandang Liverpool, Aston Villa Tahan Imbang Juventus
Unggul Hasil Hitung Cepat, Bobby Nasution-Surya Ucapkan Terima Kasih ke Semua Pendukung
Kalah di Quick Count Pilgub Banten, Kubu Airin Sebut Banyak Kecurangan dan Intimidasi
Cara Jepang Atasi Limbah Minyak Goreng Jadi Tren Baru Rumah Tangga
Cara Praktis Menghilangkan Bau Kulkas dengan Bahan Alami yang Jarang Diketahui
Natalius Pigai Sebut Komnas HAM Akan Bantu Selidiki Tewasnya Siswa Semarang di Tangan Polisi
Cara Seru Diet Tanpa Nasi dengan Menu Lezat yang Mudah Dibuat
Apa Penyebab Sakit Paru-Paru: Memahami Faktor Risiko dan Pencegahan
Menyesap Kopi Berkonsep Slow Bar Sambil Mengunjungi Ruang Senthong di Space Roastery 1890 Yogyakarta