Liputan6.com, Bandung - Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) siswa baru serentak digelar hari ini. Sejumlah orangtua murid pun mengeluh terkait aneka ragam barang yang wajib dibawa.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Senin (27/7/2015), lantaran kesiangan datang mengikuti upacara bendera, sejumlah siswa peserta MOPD di SMP Negeri 1 Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, lari terbirit-birit menuju lapangan.
Saat masuk lingkungan sekolah, seorang siswa kelas satu SMP wajib mengenakan sejumlah atribut tak biasa. Tas dari kantong plastik, topi toga dari karton, pita dari tali plastik. Lantaran terlambat, barisan upacara pun terpisah. Siraman rohani saat upacara pun disampaikan seorang Perwira TNI Angkatan Darat.
Sementara di SMK Tridharma, Kota Bogor, Jawa Barat, MOPD juga dimulai. Mereka harus membawa karung bekas kemasan tepung terigu, mi instan, minyak kayu putih dan aneka makanan yang tak ada hubungannya dengan pelajaran. Perintah dari sekolah untuk bakti sosial.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan menegaskan, jika ada MOPD menyimpang, harus dihentikan dan dilaporkan.
"Karena orientasi seperti juga kalau kita masuk kerja, ada orientasi, tapi orientasinya adalah terkait dengan pendidikan. Bukan untuk perpeloncoan, bukan untuk pelecehan, bukan untuk kekerasan dan bukan hal-hal yang tidak mendidik," tegas Anies Baswedan.
Jika MOPD menyimpang dan menjurus ke arah perpeloncoan, bisa diadukan di mopd.kemdikbud.go.id. Semua laporan akan diproses. (Dan/Yus)
Advertisement