Liputan6.com, Jakarta - Baku tembak terjadi di sebuah pesta pernikahan pada Minggu 26 Juli 2015 malam di Provinsi Baghlan, Afghanistan utara. 21 orang dilaporkan tewas, sementara beberapa lainnya luka-luka.
"Bentrokan tersebut terjadi setelah seorang kerabat dari pejabat kepolisian provinsi itu dibunuh dalam pesta pernikahan," kata Kepala Polisi Distrik Dih Salah, Kolonel Gulistan Qasani seperti dikutip dari VOA News, Selasa (28/7/2015).
Kepala polisi itu menuturkan permusuhan antara kedua kelompok yang terlibat dalam tembak-menembak itu telah memanas selama bertahun-tahun. Qasani memperkirakan 400 orang menghadiri pesta pernikahan itu.
Pihak berwenang mengatakan sebagian besar korban tewas adalah tamu dalam pesta pernikahan itu. Mereka berusia antara usia 14 sampai 60 tahun.
"Kedua pengantin selamat," tambah pihak berwenang.
Pernikahan mewah di Afghanistan menjadi kebiasaan umum sejak jatuhnya Taliban pada tahun 2001, berbeda dengan waktu kelompok militan itu berkuasa -- karena pesta pora musik dan tari dilarang.
Sebelumnya, duka juga pernah menghinggapi para pengiring pengantin di Nigeria. Sekelompok pria bersenjata di bagian timur laut negara itu menghadang mereka dan memberondong konvoi tersebut dengan tembakan membabi buta.
Akibatnya, lebih dari 30 orang dalam iring-iringan pernikahan itu meregang nyawa.
Seperti dilansir dari BBC yang dimuat Liputan6.com, Senin 4 November 2013, peristiwa penyerangan konvoi pernikahan itu terjadi di negara bagian Borno, bagian timur Ibukota Maiduguri. (Tnt/Bob)
Advertisement