Risma-Whisnu Jalani Tes Kesehatan Pasangan Calon Pilkada Surabaya

Selain pasangan Risma-Whisnu, ada 7 pasangan bakal calon kepala daerah menjalani tes kesehatan.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 28 Jul 2015, 15:20 WIB
Risma memberikan kuliah umum soal kesuksesannya orang nomor satu di Kota Pahlawan, agar menginspirasi para calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah lainnya, jelang Pilkada Serentak, Depok, Selasa (21/7/2015). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Surabaya - Pasangan bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana menjalani tes kesehatan di Graha Amerta Rumah Sakit Umum dr Soetomo Surabaya.

Selain Risma-Whisnu, ada 10 ‎pasangan bakal calon walikota dan wakil walikota maupun pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan menjalani tes kesehatan. Tes ini dalam rangka menghadapi Pilkada serentak yang akan diumulai 9 Desember 2015.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSU dr Soetomo, Harsono mengatakan hari ini ada 11 kabupaten/kota  yang telah memiliki pasangan bakal calon yang akan menjalani tes kesehatan.

11 Kabupaten/kota yang dijadwalkan tersebut, kata Harsono, adalah Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, Ngawi, Tuban, Lamongan, Gresik, Sumenep, Kota Pasuruan, dan Kota Surabaya. "Namun, hingga saat ini baru 5 kabupaten/kota yang sudah datang untuk menjalani tes," kata Harsono, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (28/7/2015).

Harsono menjelaskan, 5 kabupaten/kota yang pasangan bakal calonnya sudah datang adalah Kabupaten Ponorogo (3 pasang), Kabupaten Trenggalek (2 pasang), Kota Surabaya (1 pasang), Kabupaten Lamongan (1 pasang), dan Kabupaten Ngawi (2 pasang), namun baru 1 pasang yang hadir.

"Total 8 pasangan calon yang baru datang, termasuk pasangan Risma-Whisnu," imbuh dia.

Harsono menegaskan pemeriksaan kesehatan kepada masing-masing bakal pasangan calon itu membutuhkan waktu 2 hari. Hasilnya akan diserahkan kepada KPU Kota Surabaya sebelum 1 Agustus 2015.

"Tes kesehatan atau pemeriksaan kesehatan ini sifatnya menyeluruh, baik tes fisik, psikolog, maupun kejiwaan," lanjut dia.

Harsono memastikan pihaknya telah menurunkan berbagai disiplin keilmuan untuk memeriksa pasangan bakal calon, mulai dari spesialis penyakit dalam, syaraf, mata, jiwa, neurologi, penyakit infeksi tropis, obgin, hingga spesialis lainnya.

"Jadi, semua disiplin ilmu kita kerahkan untuk memeriksa pasangan calon itu," jelas dia.

Harsono menambahkan, pihaknya hanya memeriksa kesehatan pasangan bakal calon, dan tidak terlibat dalam memutuskan lolos atau tidaknya pasangan.

"Kami hanya memberikan hasilnya, dan seluruh keputusan ada di KPU," pungkas Harsono.‎ (Rmn/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya