Ini yang Dijanjikan PM Inggris untuk Sektor Energi di Indonesia

Cameron telah melakukan tur promosinya ke Indonesia pada awal pekan ini dengan harapan dapat menciptakan lebih banyak peluang bisnis.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 28 Jul 2015, 17:48 WIB
Presiden Jokowi beserta delegasi dan PM Inggris David Cameron beserta delegasi melakukan pertemuan bilateral untuk meningkatkan hubungan kerjasama kedua negara di berbagai bidang, di Istana Negara, Jakarta, Senin (27/7). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, sektor energi menjadi salah satu topik yang dibahas dalam kunjungan Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron ke Indonesia. Dalam pembahasan, Inggris sepakat untuk menanamkan investasi di sektor energi di Indonesia.

"Itu pembicaraan high level antar kepala negara. Pasti belum sampai pada perhitungan-perhitungan. Tapi mereka mengatakan, mereka siap dengan dana investasi baru," kata Sudirman, di Kantor Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (28/7/2015).

Sudirman mengungkapkan, sektor yang diminati Inggris untuk ditanamkan investasi adalah infrastruktur, energi dan kreatif. "Sektornya yang menjadi sorotan diantaranya infrastruktur, energi dan Indonesia kreatif," tuturnya.

Sudirman menambahkan, untuk sektor energi, Inggris akan melakukan investasi di sektor kelistrikan dan pengembangan panas bumi (geothermal). " Energi, ya British Petroleum (BP) sudah jelas. Kemudian listrik mereka mau masuk, geothermal juga mau masuk," pungkasnya.

Sebelumnya, Inggris dikabarkan berencana untuk menggelontorkan dana senilai 1 miliar poundsterling atau Rp 20,9 triliun (estimasi kurs: Rp 20.937 per poundsterling) untuk membiayai berbagai proyek infrastruktur di Indonesia. beberapa proyek yang akan mendapat guliran dana tersebut adalah proyek pengolahan limbah dan proyek panas bumi.

Cameron telah melakukan tur promosinya ke Indonesia pada awal pekan ini dengan harapan dapat menciptakan lebih banyak peluang bisnis bagi perusahaan-perusahaan Inggris dengan memanfaatkan pertumbuhan Asia Tenggara.

"Mengingat Indonesia tengah berusaha untuk tumbuh dan berkembang lebih jauh, Indonesia dapat mendapatkan keuntungan dari para pakar di Inggris, bisa melalui perusahaan energi dan mesin unggulan kami sambil membantu rencana infrastruktur Presiden Joko Widodo (Jokowi)," tutur Cameron.

Sang perdana menteri juga mengatakan kemungkinan bisnis lain seperti Marks and Spencer atau Debenhams yang diharapkan dapat memenuhi permintaan konsumen Indonesia.

Kunjungan Cameron ke Indonesia kali ini menandai awal diplomasinya ke negara-negara Asia guna mempromosikan ekspor Inggris ke luar Eropa. Tahun ini, Presiden China dan Perdana Menteri India juga berencana mengunjungi Inggris.

Dalam kunjungannya, Cameron berjanji akan menggunakan skema garansi ekspor pemerintahnya untuk menyediakan 1 miliar poundsterling guna menandanai proyek infrastruktur di Tanah Air. (Pew/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya