Kabut Asap Kian Pekat Resahkan Warga Riau

Pengemudi di jalan raya di Riau harus menyalakan lampu kendaraan di siang hari, karena asap tebal mengganggu jarak pandang.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Jul 2015, 18:09 WIB
Pengemudi di Jalan raya di Riau harus menyalakan lampu kendaraan di siang hari, karena asap tebal mengganggu jarak pandang.

Liputan6.com, Riau - Asap pekat yang menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Selasa pagi mengganggu aktivitas warga. Pengemudi kendaraan di Jalan raya harus menyalakan lampu kendaraan di siang hari, karena asap tebal mengganggu jarak pandang.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (28/7/2015), kabut asap yang terjadi sejak satu pekan terakhir ini dikeluhkan warga, karena menimbulkan berbagai penyakit seperti batuk, pilek dan mata perih.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru menyebutkan terdapat 45 titik api yang tersebar di 12 kabupaten dan kota di Riau. Aktivitas sekolah masih berjalan normal karena belum ada instruksi meliburkan sekolah dari Dinas pendidikan.

Namun guru dan murid diwajibkan mengenakan masker. Pembagian masker gratis oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru di sekolah pun diserbu para siswa.

Sementara itu dua hari terakhir ini Provinsi Jambi diselimuti kabut asap tipis dari kebakaran hutan. Namun belum ada tindakan untuk memadamkan api dari Pemerintah Provinsi Jambi dan belum ada status siaga darurat.

Tercatat, luas lahan yang terbakar mencapai lebih 200 hektare di kawasan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi.

Selain kebakaran hutan, kemarau juga mengakibatkan kekeringan di sekitar 2.000 hektare lahan persawahan di Jambi. (Dan/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya