Angkasa Pura I Rugi Rp 8,4 Miliar Akibat Erupsi Gunung Raung

PT Angkasa Pura I menutup 3 bandara akibat terkena dampak abu vulkanik Gunung Raung.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Jul 2015, 20:58 WIB
Kepulan awan panas Gunung Raung membumbung ke angkasa yang terlihat dari Kabupaten Bondowoso, Jatim, Minggu (12/7). Gunung Raung terus menunjukkan aktivitas vulkaniknya dan menyebabkan terjadi hujan abu tipis di sejumlah wilayah. (AFP PHOTO/WIDARSHA)

Liputan6.com, Jakarta - Tiga bandar udara (bandara) yang dikelola PT Angkasa Pura I yaitu Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bandara Internasional Lombok dan Bandara Internasional Juanda Surabaya ditutup karena terkena dampak abu vulkanik Gunung Raung. Akibatnya, perseroan harus menanggung potensi pendapatan yang hilang (potential loss) mencapai Rp 8,4 miliar.

Angka ini berasal dari potensi pendapatan dari Pelayanan Jasa Pendaratan, Penempatan dan Penyimpanan Pesawat Udara (PJPP4U), Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U), pelayanan gardabarata, serta layanan baggage handling system yang hilang selama bandara ditutup

"Penutupan bandara tnetu akan menyebabkan hilangnya potensi pnedaptan bagi perusahana. Namun bagi kami yang terpenting adalha terjaminnya keselamatan penerbangan serta tetap menjaga kenyamanan penumpang selama di bandara," kata Corporate Secretary Angkasa Pura I Farid Indra Nugraha di Jakarta, Selasa (28/7/2015).

Khusus untuk PJP4U, Angkasa Pura I telah mengeluarkan kebijakan pembebasan terhadap pengenaan PJP4U bagi perusahaan penerbangan dalam dan luar negeri yang mengalami perubahan jadwal penerbangan.

Menurut Farid, kebijakan ini dimaksudkan untuk meringankan beban maskapai yang harus menanggung biaya operasional akibat dampak abu vulkanik Gunung Raung

Akibat dampak abu vulkanik Gunung Raung, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali mulai ditutup pada 9 juli 2015, sesuai NOTAM Ditjen Kementerian Pehrubungan Nomor A1413/15.  Hingga 22 Juli 2015, terdapat 330 penerbangan yang mengalami pembatalan dan penumpang yan tak terangkut sebanyak 36.641 penumpang.

Di Bandara Internasional Lombok, yang sempat ditutup 9 Juli 2015 dan dibuka kembali 10 juli 2015 terjadi pembatalan 40 penerbangan dengan jumlah penumpang 3.930 orang. Sedangkan di Bandara Juanda yang sempat ditutup pada 16-17 juli 2015, ada 226 pembatalan penerbangan dengan 27.874 penumpang.

"Penutupan bandara akibat erupsi Gunung Raung ini masih bisa berlangsung sewaktu-waktu tergantung pada londisi dan arah letusan. kami akan tetap berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk terus memantau perkembangan Gunung Raung," ujarnya. (Yas/Ndw)


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya