18 Penerbangan dari Jember Batal Akibat Erupsi Gunung Raung

Bandara Notohadinegoro di Kabupaten Jember itu ditutup sejak Rabu 22 Juli, akibat abu vulkanis Gunung Raung di landasan pacu.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Jul 2015, 08:33 WIB
Sejumlah pengendara motor melintas dengan latar belakang Gunung Raung yang mengeluarkan awan panas yang terlihat dari Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (12/7/2015). (AFP PHOTO/WIDARSHA)

Liputan6.com, Jember - Erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanis selama beberapa hari terakhir, masih berimbas kepada Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember, Jawa Timur. Dilaporkan 18 penerbangan batal mengudara.

"Erupsi Gunung Raung yang mengeluarkan abu vulkanis memang berdampak terhadap jadwal penerbangan di Bandara Notohadinegoro, sehingga tercatat 18 kali penerbangan dibatalkan," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bandara Notohadinegoro, Edi Purnomo, di Jember, Selasa 28 Juli 2015.

Gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi tersebut mengalami letusan sejak peningkatan status gunung api setinggi 3.332 mdpl itu menjadi siaga pada 29 Juni 2015.

"Abu vulkanis yang mengarah ke Jember menyebabkan Bandara Notohadinegoro ditutup berdasarkan Notice to Airmen (Notam)" dari Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan dan AirNav," ungkap Edi.

Menurut dia, rincian pembatalan penerbangan yakni 14 kali penerbangan maskapai Garuda Indonesia dengan rute Jember-Surabaya pulang pergi (PP) dan 4 kali penerbangan maskapai Susi Air dengan rute Jember-Sumenep PP.

"Sebenarnya hari ini bandara sudah dibuka sejak pukul 09.00 WIB, namun kondisi bandara yang berada di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung itu masih berkabut, sehingga maskapai Garuda memilih membatalkan penerbangan Jember-Surabaya," papar dia.

Ia menjelaskan, maskapai berpelat merah itu harus jauh-jauh hari memberitahu kepada calon penumpang dan informasi dibukanya bandara baru diterima pukul 09.00 WIB, sehingga Garuda tetap membatalkan penerbangan pada Selasa.

"Saya tidak tahu apakah Bandara Notohadinegoro akan dibuka pada Rabu 29 Juli, karena pihak bandara harus berkoordinasi dengan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, PVMBG, BMKG, dan AirNav untuk membuka bandara," kata Edi.

Bandara yang berada di Desa Wirowongso, Kecamatan Ajung, Kabupaten Jember itu ditutup sejak Rabu 22 Juli akibat abu vulkanis Gunung Raung mengguyur landasan pacu bandara setempat.

Sementara itu, pihak maskapai Garuda Indonesia memilih tidak melakukan pengembalian tiket penuh (refund) kepada penumpang, namun memberikan kesempatan untuk menjadwal kembali (reschedule) penerbangan yang berlaku hingga September 2015. (Ant/Tnt/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya