Ahok: Bila KJP Bisa Tarik Tunai, Bapak Siswa Bisa Kawin Lagi

Menurut Ahok, tidak ada yang salah dengan KJP yang diterima setiap siswa.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 29 Jul 2015, 14:39 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Polemik soal penarikan tunai dana Kartu Jakarta Pintar (KJP) terus bergulir. Banyak orangtua siswa yang kecewa karena tidak bisa mengambil seluruh dana KJP.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, KJP sudah tidak bisa lagi diambil secara tunai. Pengambilan tunai hanya bisa dilakukan dalam waktu tertentu dan terbatas.

"Memang kita sengaja batasi supaya enggak narikin uang terus. Langsung tarik semua mah beli handphone, kawin lagi bapaknya nanti," kelakar Ahok di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (29/7/2015).

Menurut Ahok, tidak ada yang salah dengan KJP yang diterima setiap siswa. Dia memang mengubah sistem, sehingga tidak ada lagi orangtua atau oknum mana pun yang menyalahgunakan dana itu.

"Bukan rusak mesinnya. Uangnya ada, cuma kita batasi," jelas dia.

Saat ini siswa hanya bisa mengambil Rp 50 ribu per 2 minggu secara tunai untuk siswa SD. Sedangkan untuk SMP dan SMA Rp 50 ribu per minggu.

"Memang pas mau narik uang Rp 50 ribu banyak orangtua juga salah paham. Sekarang KJP anak SD itu cuma bisa narik Rp 50 ribu per 2 minggu. Kalau SMP, SMA Rp 50 ribu per minggu," pungkas Ahok. (Rmn/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya