Pembangunan Tol Akses Tanjung Priok Molor hingga 2017

Tol Akses Tanjung Priok, diharapkan menjadi solusi kemacetan sekaligus akses utama logistik ke Pelabuhan Tanjung Priok.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Jul 2015, 18:50 WIB
Penampakan pembangunan Proyek Jalan layang Non Tol Akses Pelabuhan Tanjung Priok-Simpang Jampea, Jakarta Utara, Selasa (28/7/2015). Kementerian PU menargetkan pembangunan jalan layang Non Tol selesai akhir tahun 2015. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan pembangunan Jalan Tol Akses Pelabuhan Tanjung Priok dipastikan molor hingga 2017. Hal itu disebabkan adanya pembangunan ulang di ruas E2 yang berlokasi di wilayah Cilincing, Jakarta Utara.

Direktur Jenderal (Dirjen) Binamarga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Hediyanto W Husaini‎ mengungkapkan, seharusnya jalan tol tersebut bisa selesai konstruksi pada Desember 2015.

"Akibat adanya hal ini (pembongkaran konstruksi) maka untuk keseluruhan jalan tol akses Pelabuhan Tanjung Priok ini baru akan selesai Maret 2017," kata Hediyanto di Gedung Kementerian PU-Pera, Jakarta, Rabu (29/7/2015).

‎Terlepas dari kegagalan stressing mengenai pilar jalan tol tersebut, Hediyanto tetap meminta kontraktor pembangunan jalan Tol Akses Tanjung Priok bekerja keras mengejar tenggat waktu penyelesaian yang sudah ditetapkan. Dikatakannya, perkembangan pembangunan jalan Tol Akses Tanjung Priok yang sebagian sudah rampung dan dioperasikan secara gratis.

Tol Akses Tanjung Priok, diharapkan menjadi solusi kemacetan sekaligus akses utama logistik ke Pelabuhan Tanjung Priok. Tol ini dirancang mampu menampung 1.500 kendaraan di setiap lajur. Jalan tol tersebut terdiri dari Seksi E1, Seksi E2, Seksi E2A, Seksi NS Link dan Seksi NS Direct.

Penampakan pembangunan Proyek Jalan layang Non Tol Akses Pelabuhan Tanjung Priok-Simpang Jampea, Jakarta Utara, Selasa (28/7/2015). Kementerian PU menargetkan pembangunan jalan layang Non Tol selesai akhir tahun 2015. (Liputan6.com/JohanTallo)


Untuk membangun jalan tol akses Tanjung Priok dibutuhkan lahan mencapai 160,584 meter persegi dengan nilai investasi dana yang dibutuhkan sekitar Rp 4,9 triliun.

Adapun target dan penyelesaian akses tol Tanjung Priok, Seksi E 1 sepanjang 3,4 km sudah beroperasi sejak April 2011. Seksi E 2A sepanjang 1,92 km akan dioperasikan akhir Oktober 2015, namun terkendala penambahan 11 pilar yang memerlukan waktu sekitar 12 bulan.

Seksi NS Link sepanjang 2,24 km telah diselesaikan pada Desember 2013, namun belum berfungsi terkendala pembebasan lahan di sekitar Jalan Sulawesi, Kec. Koja Utara yang berdampak pada pembangunan 11 pilar.

Seksi NS Direct sepanjang 1,10 km akan diselesaikan pada akhir Desember 2015. Penyelesaian ini mundur dari jadwal awal yaitu Juni 2015 yang disebabkan belum adanya ijin koneksi flyover milik PT CMNP (jalan tol pelabuhan) dengan flyover akses Tanjung Priok.

Dengan selesainya Seksi NS Direct dan Seksi E2A (tanpa 11 pilar), maka jalan tol Akses Tanjung Priok dapat difungsikan sebagian. Antara lain mengakomodasi lalu lintas kendaraan berat (angkutan khusus pelabuhan) yang masuk dari tol pelabuhan dari arah Merak/ Tangerang menuju Pelabuhan Tanjung Priok. Kendaraan berat tersebut akan melalui  Seksi NS Direct – NS Link – Seksi E 2A dan menggunakan U-Turn di Seksi E 2A secara langsung masuk ke single gate system di PR JICT melalui Koja Direct off ramp.

Penampakan pembangunan Proyek Jalan layang Non Tol Akses Pelabuhan Tanjung Priok-Simpang Jampea, Jakarta Utara, Selasa (28/7/2015). Kementerian PU menargetkan pembangunan jalan layang Non Tol selesai akhir tahun 2015. (Liputan6.com/JohanTallo)


Kemudian juga akan mengakomodasi lalu lintas kendaraan berat (angkutan khusus pelabuhan) yang keluar dari tol Pelabuhan Tanjung Priok melalui Jalan Arteri DOBO – Cilincing Raya – Jalan Sulawesi – Jalan Yos Sudarso masukke Tol Akses Tanjung Priok melalui Pintu Tol Kebon Bawang. Selanjutnya menuju arah barat (Pluit) melalui jalan tol Pelabuhan milik PT CMNP maupun menerus ke arah JIUT (Jakarta Intra Urban Toll Road) menuju Cawang lalu ke arah tol Jakarta – Cikampek.

Nantinya, dengan terselesaikannya seluruh kelima Seksi pada Jalan Tol Akses Tanjung Priok, maka fungsi sistem jaringan JORR dari arah Timur ke Barat melalui sisi Utara dan sebaliknya akan terakomodasi dengan baik terutama untuk angkutan berat (angkutan khusus pelabuhan).

Mobilitas pelabuhan akan menjadi lebih tinggi mengingat Jalan Tol Akses Tanjung Priok ini mengakomodasi ramp on dan ramp off yang khusus disediakan untuk melayani kegiatan kendaraan angkutan peti kemas yang masuk dan keluar Pelabuhan Tanjung Priok dari/ke arah Barat maupun Timur Jakarta.‎ (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya