Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdijatno mengaku sudah memediasi hakim Sarpin Rizaldi dan Ketua Komisi Yudisial (KY) Suparman Marzuki serta Komisioner KY Taufiqurrahman Syahuri.
Mediasi ini dilakukan Tedjo berkaitan dengan kasus dugaan pencemaran nama baik oleh Suparman dan Taufiq yang dilaporkan Sarpin ke Bareskrim Polri. Baik Suparman maupun Taufifq kini berstatus tersangka dalam kasus itu.
Menurut Tedjo, dirinya hanya melakukan mediasi dan tidak bisa memaksa Sarpin berdamai dengan Suparman maupun Taufiq.
"Itu haknya Sarpin. Kita hanya bisa melakukan pendekatan-pendekatan. Mediasi. Saya tidak bisa maksa dia. Wong dia bukan bawahan saya. Ini haknya Pak Sarpin," ujar Tedjo di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (29/7/2015).
Namun begitu, Tedjo mengakui pendekatan-pendekatan secara intensif kepada ketiganya perlu dilakukan. Akan tetapi, dia tidak bisa memaksakan kehendak kepada salah satu pihak untuk berdamai. Damai hanya bisa dilakukan jika ada kesepakatan di antara keduanya, bukan satu pihak.
Pun demikian dengan penghentian kasus ini. Menurut Tedjo, kasus ini akan rampung dengan sendirinya jika Sarpin mencabut laporan di Bareskrim. "Melaporkan itu haknya Sarpin. Kasus ini akan berhenti kalau ada pencabutan laporan dari Sarpin. Hanya itu," ujar dia.
Tedjo pun akan melakukan pertemuan lagi, khususnya dengan Sarpin. Hanya dengan pendekatan-pendekatan persuasif yang mungkin bisa meluluhkan Sarpin.
"Saya akan ketemu Sarpin secara berkala. Tapi kalau orang dioyok-oyok terus dia akan marah juga kan. Pelan-pelan. Saya akan selalu ketemu, persuasif," ucap Tedjo.
Sarpin menganggap kedua terlapor telah mencemarkan nama baiknya. Terutama terkait dengan putusannya yang memenangkan praperadilan yang diajukan Komisaris Jenderal Budi Gunawan terhadap KPK.
Adapun yang menjadi alat bukti untuk menguatkan penetapan tersangka Suparman dan Taufiq itu, yaitu tulisan yang terbit di media massa di mana menurut Sarpin telah mencemarkan nama baiknya dan keterangan saksi ahli bahasa serta ahli pidana. Menurut Buwas, alat bukti sudah cukup menaikkan status mereka dari saksi menjadi tersangka.
Belum lama ini, baik Suparman maupun Taufiq sudah memenuhi pemeriksaan penyidik Bareskrim untuk dimintai keterangannya. Pemeriksaan itu merupakan pemeriksaan perdana sejak mereka ditetapkan sebagai tersangka. (Ado/Mut)
Menko Polhukam Tak Bisa Paksa Hakim Sarpin Cabut Laporan
Menteri Tedjo mengaku sudah memediasi hakim Sarpin Rizaldi dan Ketua Komisi Yudisial (KY) Suparman Marzuki.
diperbarui 29 Jul 2015, 16:20 WIBMenko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Calon Wali Kota Depok Supian Suri Yakin Raih Suara 60 Persen
Ulama Amerika Nouman Ali Khan Kunjungi Pabrik Paragon, Ingatkan Pentingnya Seimbangkan Ibadah dan Kerja di Khotbah Jumat
Minuman Legendaris Dawet Telasih Khas Solo
Kenapa Gula Berbahaya? IDAI: Karena Tidak Dianggap Berbahaya
Paslon Pilkada dan Tim Sukses Sebar Hoaks, Bawaslu Terapkan Tindakan Tegas
VIDEO: Ditemani Ridwan Kamil, Bahlil Ungkap Pilkada Rasa Pilpres
6 Potret Lyodra Ginting di Premiere Film Moana 2, Ditemani Randy Martin
Pilkada 2024: Ini 2 Alasan Fans Persija The Jakmania Tak Boleh Golput Pilih Kepala Daerah
Link Siaran Langsung Liga Champion Big Match: Aston Villa vs Juventus di Vidio
Link Siaran Langsung Liga Champion Big Match: Liverpool vs Real Madrid di Vidio
Perbandingan Upah Minimum dengan Upah Rata-rata di Indonesia Tak Sehat
Jung Woo Sung Bantah Tak Ambil Iklan Sejak 2022 karena Khawatir Skandal Bocor dan Kena Penalti