Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menuturkan menteri di Kabinet Kerja yang pekerjaannya paling mudah adalah Menteri Keuangan. Alasannya, pos-pos anggaran untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah ditentukan Undang-Undang.
"Menkeu yang kerjanya termudah juga di Indonesia. Tidak perlu pikir panjang, pendidikan 20 persen, kesehatan 5 persen, transfer 24 persen, bayar utang sekian, bayar subsidi sekian. total hampir 80 persen, yang dipikirkan Menteri Keuangan hanya 20 persen," kata Jusuf Kalla, di Gedung Bappenas, Jakarta, Rabu (29/7/2015).
Meski demikian, Jusuf Kalla mengatakan bahwa jabatan Menkeu di Indonesia merupakan jabatan yang paling hebat di dunia. Ia membandingkan dengan negara adidaya, Amerika Serikat, yang menunjuk 4 orang untuk jabatan tersebut.
"Kalau saya bilang sama Menkeu, di Indonesia ini Menkeu paling hebat. Di Amerika saja dijabat 4 orang, di sini 1 orang. di amerika ada secretary, ada treasury, ada pajak, ada bea cukai. Di sini satu orang semua, Begitu hebatnya Menkeu kita," ujar dia.
Kritik Musrenbang
Saat memberikan pengarahan di hadapan para pejabat Bappenas, Jusuf Kalla juga menyindir penyelenggaraan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) yang digelar tiap tahun. Ia menuturkan acara tersebut sekadar formalitas yang sering tidak memberi hasil.
"Bikin musrenbang kiri kanan, kadang juga formalitas, bupatinya tidur, ramai pembukaan karena saya dan Pak Presiden datang, begitu menteri ngomong dia urusan lain keluar. Lalu bilang ajudannya, duduki kursinya. itu yang terjadi, begitu kan," tutur JK.
Hal itu diketahui JK, karena pengalamannya menjadi Wakil Presiden yang selalu menutup acara tersebut. "Saya selalu dapat itu karena tugas wapres menutup, hanya berapa orangnya, sudah kosong," tandas JK. (Silvanus Alvin/Gdn)
JK: Menteri Keuangan RI Paling Mudah Kerjanya
JK menyindir acara musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) yang digelar tiap tahun.
diperbarui 29 Jul 2015, 19:18 WIBWapres Jusuf Kalla (kanan) memukul gong sebagai tanda dibukanya Rapat Kerja Nasional Keuangan Daerah Tahun 2015 di Jakarta, Kamis (2/7/2015). Menurut JK, krisis Yunani bisa dijadikan pelajaran agar tak terjadi di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal Pencairan KIP Kuliah 2025: Jangan Lewatkan Kesempatan Ini!
Polisi Periksa Mantan Pengacara Anak Bos Prodia dan Suaminya Terkait Penggelapan Mobil
Menakar Dampak Kebijakan Tarif AS pada Suku Bunga, Sektor Ini Diramal Cerah
PSIM Yogyakarta Naik ke Liga 1, Suporter Merayakannya di Tugu Jogja
Korban PHK Bisa Dapat 60 Persen Gaji Selama 6 Bulan, Buruh Semringah
Trik Hangatkan Rendang Tanpa Microwave atau Kompor, Bisa Bertahan Berhari-hari
Fakta Menarik Piala Asia U-20 2025: Timnas Indonesia U-20 dan Thailand dari Asia Tenggara mengalami nasib serupa
Status Kemitraan Driver Online Disorot Wamenaker: Posisinya Harus Sejajar dan Tidak Merugikan
Jay Idzes yang Ditunjuk Jadi Kapten Venezia Mendapat Nilai 6 di Pertandingannya Melawan Genoa
Arti Merry Christmas: Makna dan Tradisi di Balik Ucapan Selamat Natal
Tujuh Tahun Lalu, Ronaldo sudah Memprediksi Kartu Merah yang Diterima Bellingham
Hasil Liga Italia: Jay Idzes Bermain Penuh, Venezia Kalah dari Genoa Akibat 2 gol di 10 Menit Terakhir