Koleksi Kitab Kuning Berumur Ratusan Tahun Terbakar di Jambi

Sebagian masih bisa diselamatkan meski dalam kondisi sobek dan basah.

oleh Bangun Santoso diperbarui 29 Jul 2015, 16:57 WIB
Dari ribuan kios yang terbakar di Pasar Johar, toko Haryo juga ikut hangus mencapai sekitar 2/3 bagiannya. (Edhie Prayitno Ige/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jambi - Beberapa koleksi kitab kuning yang berusia sekitar 120 tahun hangus terbakar saat terjadi kebakaran yang melanda Pondok Pesantren Nurul Iman, Ulu Gedong, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi, Selasa 28 Juli 2015 kemarin.

Dari informasi di lapangan, kebakaran terjadi saat Masa Orientasi Siswa (MOS) untuk pelajar baru berlangsung pada siang hari. Api merembet ke ruang kelas dan perpustakaan yang sebagian besar terbuat dari papan kayu di lantai satu. Puluhan siswa di lantai 2 yang tengah mengikuti MOS pun berhamburan karena takut.

"Hampir 25 persen bangunan terbakar, sumber api belum bisa dipastikan dan masih diteliti. Namun diperkiraan api muncul pertamakali dari ruang perpustakaan," ujar Kabid Ops Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Jambi, Darmawi di Jambi, Rabu (29/7/2015).

Akibat kejadian itu, sebagian koleksi kitab kuning hilang terbakar. Sebagian masih bisa diselamatkan meski dalam kondisi sobek dan basah.

Pimpinan Ponpes Nurul Iman, A Muhid mengatakan, kebakaran yang menghanguskan ruang perpustakaan mengganggu aktivitas belajar dan mengajar.

"Ada sejumlah kitab kuning klasik berusia 100 tahun ke atas terbakar. Kitab itu merupakan referensi belajar sejak awal berdirinya ponpes Nurul Iman tahun 1915," ujar Muhid.

"Memang jarang digunakan dalam proses pembelajaran, kalau ada hal-hal tertentu baru kita gunakan sebagai referensi," imbuh dia.

Menurut Muhid, selain menjadi referensi, kitab kuning seperti Kitab Fiqih, Tajwid, Nahwu dan lainnya saat ini sudah tidak dicetak lagi. Kondisi ini, kata dia, cukup menyulitkan jika suatu saat pihaknya membutuhkan referensi.

Ia menyebutkan, perpustakaan Ponpes Nurul Iman memiliki hampir 1.000 koleksi kitab dan buku untuk menunjang proses belajar mengajar. Selain kitab kuning juga ada buku-buku pelajaran umum yang turut terbakar. (Mvi/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya