Liputan6.com, Morowali- Limbah medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kolonodale, di Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, terpaksa harus berakhir di tempat pembuangan umum (TPU). Hal itu terjadi, karena instalasi pengolahan limbah rumah sakit tersebut tidak bisa difungsikan.
Koordinator Kebersihan RSUD Kolonodale Tauhid mengakui, instalasi limbah medis mereka tidak berfungsi. Bahkan sejak fasilitas bantuan Kementerian Kesehatan RI itu dikucurkan 2010 lalu.
Advertisement
"Sejak pertama dibangun 2010 lalu, instalasi limbah medis di RSUD ini sudah tidak berfungsi. Kondisinya sudah seperti ini," ujarnya di Kolonedale, Rabu (29/7/2015).
Tauhid menyebutkan, alat tersebut tidak berfungsi karena tidak satupun orang di RSUD Kolonodale yang bisa mengoperasikannya.
"Fasilitas ini hanya dipasang tanpa ada bimbingan teknis penggunaannya," katanya.
Menurut Tauhid, limbah medis RSUD yang dibangun puluhan tahun silam itu terpaksa dibuang ke TPU yang berjarak sekira lima kilo meter dari RSUD.
"Setiap hari limbah medis kami buang di TPU Desa Lambolo. Kalau limbah cair akan mengalir ke sungai setelah penampungannya penuh," imbuhnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Kolonodale Moh. Syahrir mengungkapkan, persoalan limbah medis menjadi masalah serius yang mereka hadapi.
"Iya, saya tidak bisa pungkiri bahwa instalasi limbah medis rumah sakit kami memang bermasalah," akunya.
Kondisi tersebut, lanjut Syahrir sudah dilaporkan ke Kemenkes RI. Namun hingga saat ini otoritasnya tidak menanggapi.
"Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Sebab persoalan ini sudah kita keluhkan ke pusat namun tidak ada respons sama sekali," terangnya.
Terkait limbah cair yang mengalir ke anak sungai di Kelurahan Bahontula itu, Syharir juga tidak menutupinya.
"Benar, limbah cairnya dibuang ke sungai persis di samping rumah sakit ini," tandasnya.
Dari pantauan di lokasi, tidak hanya persoalan limbah medis yang menjadi momok RSUD Kolonodale, melainkan sumber air yang diambil dari sumur bor rumah sakit itu terletak hanya beberapa meter dari safety tank. Otomatis hal itu juga menjadi masalah bagi pihak RSUD. (Dio Pratama)