Liputan6.com, Jember - Setelah 8 hari ditutup akibat letusan Gunung Raung, kemarin atau Rabu 29 Juli 2015, Bandara Notohadinegoro, Jember kembali beroperasi.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (30/7/2015), puluhan penumpang terlihat memadati terminal keberangkatan sejak pagi dan langsung diterbangkan menuju kota tujuan.
Pembukaan operasional bandara sudah melalui prosedur keselamatan penerbangan dari Otoritas Bandara dan Kementerian Perhubungan menyusul menurunnya aktivitas Gunung Raung dalam beberapa hari terakhir.
Akibat tidak beroperasinya Bandara Notohadinegoro penumpang mengaku mengalami kerugian akibat tidak bisa melakukan perjalanan. Sejak status Gunung Raung dinaikkan statusnya menjadi Siaga sebanyak 18 jadwal penerbangan dari Bandara Notohadinegoro dibatalkan.
Sementara itu, akibat cuaca buruk yang melanda perairan Maluku keberangkatan kapal KM Sabuk Nusantara 41 dan 48 yang berlabuh di Pelabuhan Yos Sudarso dan Teluk Dalam Ambon terpaksa ditunda.
Kecepatan angin di perairan Maluku bisa mencapai 50 kilometer per jam dengan intensitas gelombang 5 meter. Kondisi ini dinilai cukup berbahaya untuk dilalui kapal.
Akibat cuaca buruk jadwal keberangkatan menuju kepulauan tenggara pun banyak yang ditunda. "Saya belum tahu pasti sampai tanggal berapa, tapi warning mulai hari ini. Batasannya belum tahu," kata petugas Kesah Bandaran Kelas Satu Ambon Moksen Koedoebun. (Mar/Ans)
Advertisement