Pemandangan rumah-rumah yang tertutup tanaman di sebuah desa yang sudah ditinggalkan penghuninya, di Houtouwan, pulau Shengshan, China, 26 Juli 2015. Desa ini dulunya dihuni lebih dari 2.000 nelayan. (REUTERS/Damir Sagolj)
Seorang wisatawan berfoto dengan latar belakang sebuah desa yang sudah ditinggalkan penghuninya, di Houtouwan, pulau Shengshan, China, 26 Juli 2015. Desa ini dulunya dihuni lebih dari 2.000 nelayan. (REUTERS/Damir Sagolj)
Sebuah rumah tampak ditutupi tanaman merambat di sebuah desa yang sudah ditinggalkan penghuninya, di Houtouwan, pulau Shengshan, China, 26 Juli 2015. Desa ini dulunya dihuni lebih dari 2.000 nelayan. (REUTERS/Damir Sagolj)
Sejumlah wisatawan tampak menikmati suasana di sebuah desa yang sudah ditinggalkan penghuninya, di Houtouwan, pulau Shengshan, China, 26 Juli 2015. Desa ini dulunya dihuni lebih dari 2.000 nelayan. (REUTERS/Damir Sagolj)
Seorang wisatawan berjalan di sebuah desa yang sudah ditinggalkan penghuninya, di Houtouwan, pulau Shengshan, China, 26 Juli 2015. Desa ini dulunya dihuni lebih dari 2.000 nelayan. (REUTERS/Damir Sagolj)
Sun Ayue (59), salah seorang nelayan yang masih bertahan tinggal di Houtouwan, pulau Shengshan, China, 26 Juli 2015. Desa ini dulunya dihuni lebih dari 2.000 nelayan. (REUTERS/Damir Sagolj)
Suasana di dalam salah satu rumah yang ditinggalkan penghuninya di Houtouwan, pulau Shengshan, China, 26 Juli 2015. Desa ini dulunya dihuni lebih dari 2.000 nelayan. (REUTERS/Damir Sagolj)
Sebuah bangunan yang tertutup tanaman terlihat dari jendela yang pecah di sebuah desa yang sudah ditinggalkan penghuninya, di Houtouwan, pulau Shengshan, China, 26 Juli 2015. Desa ini dulunya dihuni lebih dari 2.000 nelayan. (REUTERS/Damir Sagolj)