Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatatkan kinerja belum memuaskan selama semester I 2015. Hal itu ditunjukkan dari laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk turun 17,44 persen menjadi Rp 670,03 miliar.
Padahal perseroan meraup laba sebesar Rp 811,59 miliar pada semester I 2014. Laba turun ini juga diikuti pendapatan. Hingga periode semester I 2015, pendapatan turun tipis 8,7 persen menjadi Rp 4,09 triliun dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,48 triliun.
Advertisement
Pendapatan turun itu lantaran pendapatan konstruksi turun 56,74 persen dari Rp 1,05 triliun pada semester I 2014 menjadi Rp 455,22 miliar pada semester I 2015. Penurunan pendapatan konstruksi karena aktivitas konstruksi ruas-ruas baru yang akan dioperasikan 2015 telah terlaksana pada tahun lalu.
Meski demikian, pendapatan tol naik 7,4 persen menjadi Rp 3,41 triliun pada semester I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 3,17 triliun. Hal itu merefleksikan pertumbuhan volume lalu lintas transaksi pada semester I 2015. Volume lalu lintas transaksi sebesar 639,30 juta pada semester I 2014 naik menjadi 666,67 juta pada semester I 2015, atau naik 4,3 persen.
Peningkatan volume lalu lintas transaksi ini memberikan keyakinan bagi Perseroan untuk dapat mencapai target pertumbuhan volume lalu lintas transaksi sebesar 4,5 persen pada 2015 di tengah adanya indikasi perlambatan ekonomi serta penurunan penjualan kendaraan. Sementara itu, pendapatan usaha lainnya turun menjadi Rp 229,13 miliar pada semester I 2015.
Perseroan juga mencatatkan kenaikan sejumlah beban antara lain beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 592,49 miliar pada semester I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 494,31 miliar. Beban pengumpulan tol naik menjadi Rp 603,54 miliar. Diikuti beban pelayanan pemakai jalan tol naik menjadi Rp 323,16 miliar.
Melihat kinerja tersebut membuat laba per saham perseroan turun menjadi Rp 98,53 pada semester I 2015 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 119,35.
Dengan ada aktivitas investasi dan penambahan panjang jalan tol operasi sebesar 22 KM pada 2014, maka beban usaha di luar beban konstruksi naik sebesar 14 persen. Aktivitas investasi ini tercermin pada peningkatan beban depresiasi dan amortisasi sebesar 18,3 persen dari Rp 395,01 miliar menjadi Rp 467,25 miliar.
Dengan beroperasinya 22 KM jalan tol baru pada 2014 berdampak pada meningkatnya beban keuangan sebesar 19,5 persen dari Rp 557 miliar menjadi Rp 665,43 miliar. Aset perseroan naik menjadi Rp 32,67 triliun pada semester I 2015 yang didukung realisasi belanja modal mencapai Rp 1,24 triliun,
Penambahan Konsesi 187 KM
PT Jasa Marga Tbk telah memiliki konsesi sepanjang 1.000 KM. Hal itu didukung dari akuisisi ruas tol Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono dan Cinere-Serpong sepanjang 187 KM.
Rencana Penambahan Panjang Jalan Tol Operasi 46 KM
Perseroan telah mengoperasikan ruas jalan tol Gempol-Pandaan sepanjang 13,6 KM pada Juni 2015. Selanjutnya perseroan menargetkan pengoperasikan dua ruas tol baru di Jawa Timur (ruas Gempol-Pasuruan Seksi Gempol-Rembang dan Ruas Surabaya-Mojokerto Seksi Krian-Mojokerto) sehingga total keseluruhan penambahan panjang jalan tol operasi adalah 46 KM pada akhir 2015.
Pada perdagangan saham pukul 10.36 WIB, saham PT Jasa Marga Tbk naik tipis 0,45 persen menjadi Rp 5.600 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 654 kali dengan nilai transaksi harian Rp 6,6 miliar. (Ahm/)