Liputan6.com, Jakarta - Gelandang Persib Bandung, Firman Utina, mengatakan dirinya enggan berada dalam satu tim dengan pemain yang terlibat pegaturan skor (match fixing). Selain merasa belum mengalami, Firman khawatir bakal berburuk sangka dengan pemain yang belum tentu terlibat.
Isu pegaturan skor dalam sepak bola Indonesia memasuki babak baru. Sempat merahasiakan identitasnya, bandar judi sepak bola yang dikenal berinisial BS, sudah berani terbuka siapa dia sebenarnya yakni Bambang Suryo.
"PSSI bersama Menpora harus duduk bersama, bentuk liga yang lebih baik lagi lalu memantau isu-isu seperti mafia bola. Kalau mafianya sudah kelihatan seperti ini, kenapa tak langsung ditanya saja mereka?," kata Firman usai latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Rabu (30/7) petang WIB.
Bambang Suryo, merupakan mantan pemain sekaligus mantan makelar bandar judi bola di Liga Indonesia. Dia membeberkan kalau mulai dari pemain, pelatih, manajemen, wasit, hingga tukang pijat tim berpotensi menjadi pelaku pengaturan skor.
Lanjut ke halaman berikutnya>>>
Advertisement
Tidak Mau Setim dengan Mafia
"Kalau bagi saya sendiri, yang saya tahu tidak ada. Mungkin saya menjadi pemain yang belum mengalami," terang mantan pemain Sriwijaya FC ini.
Menurutnya, pembongkar bobroknya kompetisi tanah air tersebut harus segera memberitahu nama-nama yang terlibat. "Sehingga klub-klub tahu siapa pemain yang tidak bisa diajak kerja sama, yang tak bisa dipakai," tutur pria asal Manado itu lagi.
"Saya juga tidak sepaham kalau bermain setim (dengan mafia bola). Daripada ada pikiran jelek terhadap orang itu, atau curiga, mending tidak usah satu tim," pungkasnya. (Ris/Win)
Baca juga:
Pemain Baru MU Disamakan dengan Roberto Carlos
Courtois Jadi yang Terbaik di Laga Chelsea Kontra Barcelona
Pemain Tim Juara NBA Bakal Latih Pebasket Muda Indonesia
Advertisement