Liputan6.com, Yogyakarta - Manajer PSS, Suparjiono, membantah tudingan sebagai sosok yang menginstruksikan sepak bola gajah. Menurut Suparjiono, kasus itu sudah selidiki Komisi Disiplin PSSI dan telah selesai.
Empat pemain PSS menyebut aksi memalukan sepak bola gajah kala melawan PSIS Semarang adalah karena instruksi Suparjiono. Kala itu, Suparjiono memilih menghindari untuk bertemu dengan Borneo FC demi tiket promosi ke Indonesia Super League.
Laga itu terjadi di babak delapan besar divisi utama Grup 1 pada Minggu 26 Oktober 2014. Artinya, butuh sembilan bulan untuk para pemain berani buka-bukaan terkait kasus tersebut.
"Tidak benar itu, saya tidak tahu dan tidak menginstruksikan apapun ke pemain. Kan kasus ini juga sudah diselidiki dan disidangkan oleh PSSI," ujar Suparjiono kepada wartawan, Rabu (29/7/2015).
Dia menegaskan semua pengakuan dari empat pemain PSS Sleman tidaklah benar. Menurut Suparjiono, dirinya tidak pernah menginstruksikan para pemain untuk bermain sepakbola gajah bahkan kasus ini sudah ditangani langsung oleh PSSI.
Sebelumnya, dalam acara Kupas Tuntas yang digelar di Hotel Merapi Merbabu Yogyakarta Rabu (29/07/2015) malam WIB, empat pemain PSS hadir. Para pemain yang hadir yaitu Moniaga (Striker PSS) Satrio (bek kanan PSS) Ridwan (Gelandang PSS) dan Ronald (bukan nama sebenarnya). Mereka akhirnya berani menunjuk siapa dalang sepak bola gajah dalam laga PSS kontra PSIS. (Fat/Win)
Baca juga:
Advertisement
Pemain Baru MU Disamakan dengan Roberto Carlos
Courtois Jadi yang Terbaik di Laga Chelsea Kontra Barcelona
Pemain Tim Juara NBA Bakal Latih Pebasket Muda Indonesia