Kemarau, Perbaikan Jalur Transjakarta Dikebut

Perbaikan dilakukan karena jalur Transjakarta sudah sangat rusak.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 31 Jul 2015, 06:37 WIB
Tidak tercapainya kesepakatan besaran pembayaran tarif rupiah per kilometer antara APTB dengan Tranjakarta menyebabkan APTB dilarang melintas jalur Transjakarta mulai pekan depan, Jakarta, Kamis (7/5/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Musim kemarau yang melanda Jakarta tidak hanya dimanfaatkan untuk mengeruk sungai. Kesempatan ini juga digunakan untuk memperbaiki jalur bus Transjakarta yang rusak.

Kepala Bidang Pembangunan Jalan‎ dan Jembatan Dinas Binamarga DKI Yudi Febriyadi mengatakan, pengerjaan peningkatan busway telah dimulai sejak akhir Mei 2015 lalu bersama dengan peningkatan jalur strategis.

"‎‎Pengerjaan sudah kita mulai dari akhir Mei 2015 lalu dan kita targetkan selesai di bulan November," kata Yudi saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (30/7/2015).

Perbaikan jalan dilakukan agar saat musim hujan datang pada Oktober 2015 jalur Transjakarta sudah siap menghadapi genangan air. Yudi mengklaim, beberapa ruas jalan sudah selesai diperbaiki.

Di antaranya, di jalur Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda sampai ke Pintu Besar Selatan dekat Stasiun Kota. Sementara yang saat ini sedang dikerjakan, yakni Jalan Kiyai Tapa depan Kampus Trisakti Jakarta Barat.

"Daan Mogot juga sudah dikerjakan dari Rawa Buaya. Busway yang dulu hancur, sekarang telah diperbaiki," ucap Yudi.

Perbaikan dilakukan karena jalur sudah sangat rusak. Sebagian lagi rusak ringan dan bergelombang. Jalan-jalan yang bergelombang dan rampung diperbaiki, yakni Jalan Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat dan Jalan Dukuh Atas, Jakarta Selatan.‎

"Anggaran yang disiapkan sebesar Rp 50 miliar. Panjang jalur busway yang diperbaiki bervariasi antara 800 meter-1 kilometer," pungkas Yudi. (Ndy/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya