Liputan6.com, Serang - Musim kemarau menyebabkan kekeringan di sebagian besar wilayah. Di antaranya Provinsi Banten yang diprediksi bakal terjadi hingga Oktober, karena perubahan cuaca akibat El Nino --meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik tengah dan timur.
Musim kemarau di Banten biasanya akan berakhir sekitar 11-20 September. Namun akibat El Nino, awal musim penghujan akan sedikit mundur, sekitar setengah hingga 1 bulan.
"Biasanya pertengahan September adalah awal musim hujan. Namun terindikasi mundur. Bisa setengah, bahkan sampai 1 bulan. Hingga awal Oktober atau pertengahan Oktober," kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang Tricahyo di Banten, Jumat (31/7/2015)
Tricahyo menjelaskan, tak hanya Banten yang mengalami musim kemarau panjang, secara nasional pun para petani akan mengalami kekeringan yang cukup panjang pula.
"Secara nasional terjadi pengurangan curah hujan lemah. Diperkirakan awal musim hujan akan mundur dari biasanya," jelas dia.
Meski musim penghujan akan mundur hingga Oktober, namun hingga kini ketersediaan air di bendungan Pamarayan, Kabupaten Serang, masih terbilang aman.
"Alhamdulillah saat ini debit air kembali normal ke posisi 13,04 meter. Sempat mengalami penurunan debit air hingga ke posisi 12,70 meter. Penurunan memang sempat dialami sejak 30 Juni lalu, baru ini kembali normal," kata petugas Bendungan Pamarayan Hermanto.
Hermanto menjelaskan, bendungan Pamarayan merupakan pintu air utama, yang menampung air dari Sungai Cibeurang dan Sungai Ciujung. Bendungan ini bisa mengaliri lahan pertanian warga Banten.
Jika sampai debit air di bawah 12,70 meter kubik, kata Hermanto, maka akan memengaruhi kekeringan lahan pertanian di wilayah Kabupaten Serang, Kota Serang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang. (Rmn/Sss)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
Kekeringan di Banten Diperkirakan Sampai Oktober 2015
Hingga kini ketersediaan air di bendungan Pamarayan, Kabupaten Serang, masih terbilang aman.
diperbarui 31 Jul 2015, 13:20 WIBSawah Kekeringan (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Bagaimana jika Puasa Daud Bareng dengan Senin Kamis? Simak Penjelasan UAH, Biar Tidak Salah!
Komisi VIII: Biaya Haji Bisa Dirasionalisasi di Bawah Rp90 Juta
Curhat Perempuan Enggan Menikah karena Trauma KDRT Orangtuanya, Begini Reaksi Mamah Dedeh
Astronom Temukan Bintik Hitam Raksasa di Matahari
Mengungkap Nilai Historis dan Spiritual di Alas Ketonggo Ngawi
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Jumat 3 Januari 2025
PKS dan Demokrat Apresiasi Putusan MK Hapus Presidential Threshold
Lebih dari Sekadar Pengasuh, Ini Peran Babu dalam Kehidupan Keluarga Kolonial
Bolehkah Puasa Rajab Hanya Jumat Saja? Ini Hukumnya Kata UAS dan UAH
Link Live Streaming Piala Super Italia Inter Milan vs Atalanta, Mau Mulai di Vidio
Presidential Threshold Dihapus, MK Beri 5 Pedoman ke DPR dan Pemerintah untuk Revisi UU Pemilu
Pegawai Bank Lampung Gelapkan Dana Nasabah Rp2,1 Miliar, Begini Modusnya