Balita Tanpa Anus di Ambang Kematian

Guo Enze, bayi berusia tiga bulan yang terlahir tanpa anus berada di ambang kematian. Tak ada uang untuk membiayai operasinya

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 31 Jul 2015, 20:30 WIB
asd

Liputan6.com, Tiongkok - Bayi laki-laki berusia 3 bulan yang terlahir tanpa anus berada di ambang kematian. Lahir dari keluarga miskin membuat Guo Enze tidak mendapat pengobatan memadai.

Andai kedua orangtua memiliki uang berlebih, Enze dapat jalani anoplasty untuk membuat anus di tempat yang normal. Atau colostomy untuk membuat sebuah lubang di perut guna memudahkan kotoran keluar dari dalam tubuh.

Kondisi Enze membutuhkan operasi segera setelah lahir. Tapi, kedua orangtua tak mampu membiayai operasi tersebut. Dengan berat hati, Enze tidak diobati dan sekarang hidupnya dalam bahaya.

Kini pihak keluarga membatasi jumlah susu yang diminum guna mengurangi jumlah sampah yang menumpuk di tubuh dia. "Sekarang, cucu saya hanya bisa buang air kecil dan mengeluarkannya melalui uretra, yang memberinya banyak rasa sakit. Jadi, kami tidak bisa memberi Enze makanan yang banyak," kata kakek Enze dikutip dari Singapore Seen, Jumat (31/7/2015)

Menurut sang kakek, selama Enze yang kini memiliki bobot 2 kilogram masih hidup, masih ada harapan bagi seluruh keluarga.

Setelah media Tiongkok melaporkan nasib bayi malang tersebut, keluarganya telah menerima banyak sumbangan. Jumlah sumbangan yang sudah mereka terima adalah 10.000 Yuan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya