Menteri Pariwisata Gandeng Pelni Kembangkan Wisata Bahari

Pemerintah fokus kembangkan wisata bahari yakni destinasi pantai, selam, selancar, yacht, cruise dan kegiatan terkait laut.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 31 Jul 2015, 17:34 WIB
Ilustrasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pariwisata menargetkan wisata bahari dapat mampu menyumbangkan devisa mencapai US$ 1 miliar pada 2015, dan bertambah jadi US$ 4 miliar pada 2019. Salah satu cara mendongkrak devisa itu dengan menggandeng PT Pelni untuk mengembangkan wisata bahari.

Kementerian Pariwisata bersama PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) dalam rangka pengembangan kepariwisataan nasional  melakukan Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU).

Kerjasama dalam MoU tersebut  meliputi penyediaan kapal, fasilitas dan alat angkut lainnya;  promosi produk dan destinasi pariwisata;  pengembangan sumber daya manusia;  penyediaan data dan infomasi; serta promosi branding Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia.

Penandatanganan MoU itu dilakukan Sekretaris Kementerian Pariwisata, Ukus Kuswara dan Direktur Utama PT Pelni, Elfien Goentoro serta disaksikan oleh Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang berlangsung di Kapal Motor (KM) Kelud yang tengah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

"Pengembangan wisata bahari di Indonesia didasarkan pada potensi laut Indonesia. Wisata bahari memiliki porsi 35 persen dari jenis wisata yang akan dikembangkan pada 2015 sampai 2019. Fokus pengembangan wisata bahari yakni pada destinasi pantai, selam dan selancar (surfing), yacht, cruise, serta kegiatan terkait laut dan masyarakat pesisir," kata Menteri Pariwisata, Arief Yahya saat menyaksikan Penandatanganan MoU di Kapal Motor Kelud, di Dermaga Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jumat (31/7/2015).

Arief menambahkan, pihaknya menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara meningkat dalam lima tahun terakhir. Target 2014 yakni  1 juta orang, naik menjadi 1,3 juta pada 2015, 1,8 juta pada 2016, kemudian  2,3 juta pada 2017, dan 3 juta pada 2018, serta mencapai 4 juta orang pada 2019.

Wisata bahari juga ditargetkan mampu menyumbangkan devisa hingga US$ 4 miliar pada 2019. Sementara untuk target tahun ini mencapai US$ 1 miliar .
Kerja sama kemitraan dengan PT Pelni (Persero) mempunyai nilai strategis untuk mempercepat pengembangan pariwisata, terutama wisata bahari sebagai salah satu produk unggulan pariwisata  Indonesia yang memiliki daya saing global. Untuk mempercepat pengembangan destinasi wisata bahari dibutuhkan tiga unsur atau 3A yaitu: atraksi, akomodasi, dan aksesilibitas.

"Atraksi berupa festival dan kesenian telah banyak dilakukan oleh Pemda dan masyarakat setempat dengan didukung oleh Kementerian Pariwisata. Sebagai contoh, Pemda Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara setiap tahun menyelenggarakan  festival dan lomba foto bawah laut tingkat internasional dalam upaya menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus). Event tahunan ini menjadi salah satu atraksi menarik yang membuat Kepulauan Wakatobi terkenal ke mancanegara sebagai lokasi diving  kelas dunia dengan keindahan taman lautnya," tegas Arief.

Direktur PT Pelni, Elfien Guntoro menjelaskan sebagai realisasi konkrit dari MoU ini, PT Pelni telah  meluncurkan produk  unggulannya ‘7 Destinasi Wisata Bahari PT PELNI 2015’  yang mengajak wisatawan menikmati obyek wisata bahari unggulan di Indonesia. Produk Pelni telah mendukung dua unsur yakni aksesibilitas dan akomodasi dengan menyediakan hotel terapung (floating hotel).

Produk tersebut meliputi perjalanan wisata untuk menikmati spot-spot diving dan snorkeling terbaik di Indonesia, pulau-pulau eksotik yang sulit dijangkau, pemandangan alam yang menakjubkan,  serta menginap di floating hotel kapal Pelni yang terbagi dalam 7 trip atau perjalanan.

Trip 1 Labuan Bajo, Takabonarate, Wakatobi yang memiliki obyek unggulan wisata bawah air; trip 2 Bunaken, Togian / Tomini  yang  memiliki air laut yang jernih dengan keanekaragaman ikan dan terumbu karang ; trip 3 Bunaken, Morotai, Raja Ampat dengan obyek wisata unggulan diving dan snorkeling.

Trip 4 Banda Naira memiliki obyek wisata  jaman kolonial dengan peninggalan bentengyang terkenal; trip 5 Derawan terkenal oleh wisatawan dengan sunset ataupun sunrise yang menawan;  trip 6 Karimun Jawa dikenal dengan keindahan pantainya  dan menarik untuk aktifitas memancing; trip 7 Anambas dikenal  pantainya yang indah dan bersih.  Anambas juga dikenal  sebagai habitat ikan Napoleon yang mulai punah. (Yas/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya