Bogor Diguyur Hujan Lebat, Air Bendung Katulampa Masih 0 Cm

Namun begitu Andi mengimbau kepada warga disepanjang bantaran Sungai Ciliwung agar tetap waspada dengan terjadinya banjir lintasan.

oleh Bima Firmansyah diperbarui 31 Jul 2015, 20:33 WIB
Bendung Katulampa (Liputan6.com/ Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Bogor - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Kota Bogor, Jawa Barat selama hampir 2 jam tidak membuat tinggi muka air (TMA) di Bendung Katulampa naik. Pantauan Liputan6.com, tinggi air di bendung peninggalan zaman Belanda tersebut masih 0 cm.

Kepala Posko Bendung Katulampa Andi Sudirman mengatakan, ketinggian air masih diangka 0 centimeter atau 100 liter per detik. Selain itu, kondisi di Posko terjadi hujan dengan intensitas sedang.

"Kalau kondisi cuaca di wilayah Puncak masin terpantau hujan dengan intensitas ringan. Sedangkan kondisi cuaca di Posko hujan dengan intensitas sedang," ungkap dia di posko Bendung Katulampa, Jumat (31/7/2015) malam.

Namun, Andi mengimbau kepada warga disepanjang bantaran Sungai Ciliwung agar tetap waspada dengan terjadinya banjir lintasan. Banjir tersebut bisa terjadi meski tinggi air di Bendung Katulampa normal.

"Karena hujan lokal terjadi di Kota Bogor dan wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor bisa terjadi banjir lintasan hingga ke Jakarta," ungkapnya.

Hingga pukul 19.00 WIB, hujan dengan intensitas sedang masih mengguyur Kota Bogor.

Bangunan Resto Ambruk

Sementara itu, hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor mengakibatkan sebuah bangunan restoran ambruk disapu angin dan sejumlah batang pohon tumbang. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, bangunan resto yang ambruk tertiup angin adalah Bukit Air Resto yang berlokasi di Jalan Babakan Encle, Desa Sukaharja, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Camat Ciomas, Entis Sutisna, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. "Yang ambruk itu bagian atapnya, tapi tidak ada korban karena memang saat itu sedang tidak ada pengunjung," ujar Entis.

Menurutnya, bangunan berlantai 2 dan terbuat dari bambu tersebut ambruk dikarenakan sudah lapuk sehingga tidak kuat menahan angin kencang. "Kejadiannya jam 5 sore tadi. Dari sejumlah saung, hanya 1 saung yang ambruk. Itu juga karena sudah lapuk," ujar dia.

Lebih lanjut dikatakan Entis, di wilayahnya memang diguyur hujan disertai angin. "Hujan lumayan lebat dan cukup lama," katanya. (Ado/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya