Kemlu Berupaya Pulangkan Belasan WNI yang Ditangkap di Arab Saudi

Kemlu juga mendalami motif pelaksana salat Id yang berbeda waktu pelaksanaannya dan keyakinan 11 WNI tersebut.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 01 Agu 2015, 01:18 WIB
Menlu Retno LP Marsudi menyampaikan pidato tahunan di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (8/1/2015). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri tengah melakukan koordinasi dengan pemerintah Arab Saudi terkait dengan ditangkapnya 11 orang warga Indonesia di Arab Saudi. Penangkapan ini disebabkan dengan aktivitas kelompok tersebut yang melaksanakan salat Id sehari setelah Idulfitri di depan Kabah. Kasus tersebut saat ini ‎ditangani aparat berwenang di Arab Saudi.

"‎Kita langsung bertemu dengan otoritas Saudi dan bertemu WNI kita, walaupun terbatas kita terus menggali apa yang terjadi. Kita berupaya terus komunikasi agar 11 orang bisa dipulangkan," ujar Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, (31/7/2015).

Terkait dugaan kalau 11 orang tersebut menganut aliran kepercayaan yang menyimpang, Retno mengaku hingga kini belum bisa memastikan hal tersebut.

"Belum tahu, masih kita bahas. Yang kita sampaikan ini masalah salat yang harinya berbeda," kata Retno.

Retno mengaku hingga kini pihaknya masih mengupayakan agar belasan WNI tersebut dapat segera dipulangkan dan dibebaskan dari sanksi penahanan di Arab Saudi. Untuk dapat memulangkan para WNI tersebut, Kemlu masih mendalami motif pelaksana salat Id yang berbeda waktu pelaksananya dan keyakinan 11 WNI tersebut.

"‎Kalau dalam komunikasi lanjutan kita mereka dapat menerima itu, Insya Allah WNI bisa dipulangkan.‎ Kita berusaha menjelaskan mengenai apa yang mereka lakukan setelah kita dapat informasi dari para WNI," pungka Menteri Retno. ‎

‎Sementara itu Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Lalu Muhamad Iqbal mengatakan ‎kelompok ini meyakini bahwa Idulfitri jatuh pada Sabtu, 18 Juli 2015. Sementara pemerintah Arab Saudi ‎menetapkan Idulfitri jatuh pada 17 Juli 2015.

"Kelompok ini juga berkeyakinan bahwa pimpinan mereka (Zubair Amir Abdullah) adalah Imam Mahdi, yaitu pemimpin umat akhir zaman," papar dia.

Pada 18 Juli 2015, kelompok ini melaksanakan salat Id di makam Nabi Ibrahim AS (dalam kompleks Kabah) yang didahului dengan penyampaian khotbah. Mereka mendengarkan khotbah dalam formasi lingkaran dengan pemimpin mereka berdiri di tengah lingkaran.

Aksi yang sangat demonstratif tersebut bukan saja menarik perhatian jemaah lain akan, tapi juga mengganggu jemaah yang sedang tawaf sehingga dilaporkan kepada polisi. Aparat sudah meminta belasan WNI itu untuk bubar, namun ditolak oleh kelompok tersebut sehingga polisi membubarkan secara paksa dan menangkap mereka.‎ (Han/Ans)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya