Iba pada Buaya, Jane Birkin Minta Namanya Dicopot dari Tas Hermes

iba pada buaya setelah melihat video dari PETA, Jane Birkin minta namanya dicopot dari tas Hermes.

oleh Bio In God Bless diperbarui 02 Agu 2015, 10:35 WIB
Foto: The Daily Mail

Liputan6.com, Jakarta Dibuatnya tas Birkin oleh rumah mode Prancis, Hermes, berawal dari pertemuan Jean Louis pimpinan Hermes saat itu dengan Jane Birkin di pesawat pada tahun 1981. Dumas melihat bahwa Jane kesulitan dalam memasukkan straw bag-nya ke tempat penyimpanan barang yang ada di bagian langit-langit kabin pesawat.

Ketika Jane berhasil memasukkan tas itu, semua isinya jatuh ke lantai. Dumas kemudian memodifikasi model tas itu. Pada tahun 1984, tas Birkin dari Hermes diluncurkan. Sejak kemunculannya, tas tersebut menjadi favorit banyak pecinta fesyen.

Hal yang mengejutkan terjadi. Seperti dilansir dari situs The New York Times pada Minggu (2/8/2015), Jane Birkin mengeluarkan pernyataan agar namanya dicopot dari tas Crocodile Birkin yang legendaris dari rumah mode Hermes itu. Apa pasalnya?

Ini terjadi lantaran Birkin melihat video yang diunggah oleh organisasi advokat kesejahteraan hewan, PETA. Video tersebut memperlihatkan kekejaman pada buaya-buaya yang kulitnya dipakai sebagai bahan pembuatan tas mewah itu.

Menurut Hugh Devlin, pengacara di Withers LLP London yang spesialis sektor fesyen, Birkin secara hukum sudah tidak dapat menuntut hal tersebut sebab Hermes sudah mempatenkan nama itu pada tahun 1997. Merespons kejadian ini, Hermes mengatakan bahwa mereka menghormati pernyataan Birkin dan juga ikut kaget dengan apa yang ada di video tersebut.

Kini sebuah investigasi tengah dilakukan pada peternakan di Texas tersebut. Jika terbukti Hermes memakai kulit buaya yang diperlakukan kejam itu, sanksi berat sudah menanti. Pihak Hermes sendiri mengatakan bahwa mereka tidak membuat tas Crocodile Birkin dari kulit yang dihasilkan oleh peternakan tersebut.

Terkait hal ini, sesuatu yangmenarik lainnya terjadi. Seperti dilansir dari situs Vogue Inggris, PETA membeli satu saham Hermes agar dapat memberi tekanan untuk menghentikan penggunaan kulit buaya. Meski tentu saja jumlah saham itu sangat kecil, juru bicara Hermes menjelaskan bahwa mereka akan berkesempatan untuk menghadiri dan bertanya di meeting tahunan perusahaan itu.

 

( bio/igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya