Plus Minus Sistem Injeksi pada Sepeda Motor

Sebagai teknologi lanjutan dari karburator, sistem injeksi memiliki banyak kelebihan. Tetapi, masih terdapat pula kekurangannya.

oleh Rio Apinino diperbarui 02 Agu 2015, 15:30 WIB
Sistem injeksi (Foto: dirtbikemagazine).

Liputan6.com, Jakarta - Sistem injeksi diklaim lebih baik dari karburator dalam kendaraan bermotor. Meskipun demikian, pada dasarnya fungsi keduanya tetap sama, yaitu mencampurkan bensin dengan udara sebelum masuk ke ruang bakar.

Pada karburator, bensin masuk ke ruang bakar karena `dihisap` oleh pergerakan piston pada silinder. Sementara itu, sistem injeksi menggunakan injektor yang berfungsi seperti keran yang membuka dan menutup aliran bensin dan dikontrol dengan piranti elektronik bernama Engine Control Unit (ECU).

Dengan piranti ECU, injektor akan secara otomatis menentukan kapan dan seberapa banyak menyemprotkan bensin agar terbakar dengan jumlah udara yang ada. Lantas, dengan mekanisme tersebut, apa kelebihannya? Apa juga kekurangannya?

Kelebihan

Dengan dikontrol oleh ECU, maka perbandingan antara jumlah bahan bakar dan udara (air–fuel ratio/AFR) akan presisi. Hal ini membuat pembakaran pada sistem injeksi jauh lebih baik dibanding karburator.

Karena pembakarannya lebih sempurna, maka konsumsi bahan bakarnya pun akan lebih irit. Ini pula yang menyebabkan beberapa motor skutik yang terkenal lebih boros bahan bakar dibanding motor bebek beralih menggunakan sistem injeksi.

Kemudian, sistem injeksi juga membuat pemilik motor tidak perlu repot melakukan penyetelak AFR. Pada karburator, setelah AFR kerap berubah karena getaran yang dihasilkan mesin atau memang kualitas karburatornya sudah menurun. Sementara itu, pengolahan AFR pada sistem injeksi dikontrol oleh mekanisme elektronik.

Kekurangan

Meskipun banyak kelebihannya, sistem injeksi tetap memiliki kekurangan. Salah satunya adalah harga yang lebih mahal dibanding karburator karena komponen elektronik yang lebih modern.

Kemudian, kekurangan lainnya adalah masih sedikitnya bengkel yang mampu untuk memperbaiki sistem injeksi jika terjadi kerusakan. Perlu alat khusus untuk mengetahui apakah injektor mengalami kerusakan atau tidak.

Selain itu, sistem ini juga sensitif terhadap kelistrikan. Sistem injeksi yang baik membutuhkan listrik yang stabil. Maka, jika sistem kelistrikan motor bermasalah, misalnya aki soak, maka ada kemungkinan sistem injeksi juga akan ikut bermasalah.

(rio/gst)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya