Kilang Donggi Senoro Beroperasi, Penerimaan Negara US$ 6,4 Miliar

Kilang LNG Donggi Senoro (DSLNG) merupakan kilang gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) keempat di Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Agu 2015, 19:53 WIB
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) memberikan kontribusi ke pendapatan negara US$ 6,4 miliar dengan beroperasinya fasilitas Hilir Kilang LNG Donggi Senoro (DSLNG).

Direktur Utama MedcoEnergi, Lukman Mahfoedz menjelaskan, DSLNG merupakan kilang gas alam cair (Liquid Natural Gas/LNG) keempat di Indonesia dan yang pertama dikembangkan dengan skema yang memisahkan bisnis hulu dengan bisnis hilir pengolahan LNG.

"Pemisahan ini memungkinkan terlaksananya proyek pengembangan lapangan gas Senoro yang pada awalnya dianggap marginal sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap penerimaan negara yang signifikan," kata Lukman, di Jakarta, Minggu (2/8/2015).

Keuntungan bagi pemerintah atas beroperasinya kilang tersebut adalah risiko investasi dan operasi kilang LNG ditanggung oleh PT Donggi Senoro LNG (PT DSLNG) selaku pengelola, dan pemerintah tidak perlu menanggung dan mengembalikan investasi kilang LNG melalui skema cost recovery.

"Pengembangan dan pengoperasian hulu dan hilir ini dapat memberikan kontribusi pendapatan kepada Pemerintah Indonesia sebesar US$ 6,4 miliar pada harga minyak US$ 70 per barel selama periode 13 tahun, sampai berakhirnya masa kontrak PSC pada tahun 2027," tuturnya.

DSLNG berkapasitas 2,1 juta ton LNG per tahun, PT DSLNG yang merupakan joint venture antara PT Medco LNG Indonesia 11,1 persen, PT Pertamina Hulu Energi 29 persen, dan Sulawesi LNG Development Ltd 59,9 persen, perusahaan patungan antara Mitsubishi Corporation dengan Korean Gas (KOGAS).

Selain Kilang DSLNG, fasilitas lain yang diproduksi Hulu Gas Senoro dioperasikan oleh Joint Operating Body Pertamina–Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB-PMTS), pemegang sahamnya terdiri dari MedcoEnergi 30 persen, PT Pertamina 50 persen, dan Tomori E&P Ltd 20 persen.

Lapangan ini memiliki dua fasilitas produksi dengan kapasitas gas 310 juta kaki kubik standar per hari (MMSCFD) dan kondensat 8.500 barel per hari.

“Keberhasilan dalam penyelesaian kedua proyek ini membuktikan bahwa MedcoEnergi telah berhasil melakukan terobosan dalam memonetisasi gas sehingga dapat memberikan kontribusi besar kepada Negara," pungkasnya. (Pew/Gdn)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya