Kabut Asap Tak Kunjung Hilang, Pemkot Pekanbaru Liburkan Sekolah

Langkah ini diperuntukkan bagi pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), dan kelas 1,2,3 sekolah dasar (SD).

oleh M Syukur diperbarui 03 Agu 2015, 01:51 WIB
Pengemudi di Jalan raya di Riau harus menyalakan lampu kendaraan di siang hari, karena asap tebal mengganggu jarak pandang.

Liputan6.com, Pekanbaru - ‎Tak kunjung hilangnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau membuat Pemerintah Kota Pekanbaru mengambil kebijakan menghentikan aktivitas belajar-mengajar. Langkah ini diperuntukkan bagi pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), dan kelas 1,2,3 sekolah dasar (SD).

Menurut Wakil Walikota Pekanbaru Ayat Cahyadi, libur sekolah bagi anak-anak ini diambil setelah pihaknya berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan instansi terkait lainnya di Pemkot Pekanbaru.

Meski murid diliburkan dari sekolah mulai Senin besok, Ayat mengimbau para orangtua untuk memantau anak-anak agar tidak beraktivitas berlebihan di luar rumah.

Sebab, sambung Ayat, penyebaran penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) saat kabut asap menjadi penyakit yang dominan dialami oleh masyarakat.

"Aktivitas luar ruangan tanpa menggunakan masker menjadi satu di antara penyebabnya, karena organ pernapasan menghirup langsung udara yang mengandung asap kebakaran," kata Ayat usai membuka kegiatan Hari Bakti ke-68 TNI AU di Lanud Roesmin Nurjadin (RSN) Pekanbaru, Minggu (2/8/2015).

"Kalau kondisi asap lama, kurangi aktivitas di luar. Karena kalau ditanya ke teman dokter kemarin, yang paling banyak saat ini ISPA (penyakit yang diderita masyarakat), akibat kabut asap," imbuh dia.

Laporkan Aktivitas Pembakaran

Lebih lanjut Ayat juga meminta masyarakat untuk proaktif melaporkan kejadian pembakaran lahan yang dilakukan untuk kegiatan pertanian atau perkebunan. Masyarakat dapat melaporkannya ke aparat kepolisian atau melalui aparat pemerintahan setempat seperti lurah dan camat.

"Kalau lihat yang bakar lahan, lapor ke polisi, lurah, camat. Jangan biarkan ada pembakar lahan. Pantau juga kalau ada yang buang puntung rokok sembarangan," tegas dia.

Selain itu, Ayat mengimbau masyarakat untuk tidak keluar rumah di pagi hari. "Asap tebal itu terjadi pagi hari, salat subuh tadi saja terasa. Saya imbau aktivitas pagi menggunakan masker. Kalau sudah terasa segar udara boleh lepas masker," jelasnya.

Ayat berharap musibah asap ini tidak berlangsung lama, sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu dan kembali normal. "Mudah-mudahan kita diberi berkah hujan, kita mari sama-sama berdoa agar Pekanbaru hujan lebat," harapnya.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Zulfadil menyebut libur sekolah ini tidak bisa dipastikan sampai kapan. Pihaknya akan terus memantau asap untuk selanjutnya menentukan kebijakan berikutnya.

"Kalau nanti sudah mereda kabut asapnya, sekolah akan beraktivitas kembali. Jelasnya melihat perkembangan kabut asap," ungkap dia. (Ado)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya