Pesawat Tergelincir di Bandara Minangkabau, Citilink Gandeng KNKT

Citilink Indonesia pun memastikan seluruh penumpang pesawat tergelincir di Bandara Minangkabau, Padang, selamat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Agu 2015, 02:21 WIB
Citilink Indonesia pun memastikan seluruh penumpang pesawat tergelincir di Bandara Minangkabau, Padang, selamat.(Liputan6.com/Fiki Ariyanti)

Liputan6.com, Jakarta - Citilink Indonesia memastikan seluruh penumpang pesawat QG 970 penerbangan Cengkareng-Padang yang mengalami overrun atau tergelincir saat mendarat di Bandara Internasional Minangkabau, Padang Pariaman, Sumatera Barat pada Minggu 2 Agustus 2015 malam sekitar pukul 19.27 WIB, selamat. 178 Orang terdiri dari penumpang, pilot, dan awak pesawat pun telah dievakuasi menuju terminal bandara.

"Seluruh penumpang (pesawat tergelincir di Padang) selamat, walau ada 2 penumpang yang mengalami kaget atau shock ringan dan itu sudah kita bawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," ucap President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (2/8/2015) malam.

Albert menjelaskan, pihaknya masih menyelidiki penyebab pesawat tersebut tergelincir. "Namun saat itu yang kita tahu kondisinya cuaca sedang terjadi hujan lebat. Kita sudah berkoordinasi dengan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) untuk mencari tahu penyebab yang sesungguhnya."

Sejauh ini, imbuh Albert, tidak ada penumpang maupun pilot dan awak kabin yang terluka dalam kejadian tersebut. Sedangkan kondisi pesawat dengan nomor registrasi PK-GQG itu pun sedang diupayakan untuk ditarik agar tidak menganggu aktivitas penerbangan lainnya.

Ia menjelaskan, pesawat jenis Airbus A320 itu membawa 174 orang dewasa, seorang anak, dan 3 bayi (total 178 penumpang) dan diterbangkan oleh Kapten Berry P Sinaga serta 3 kru pesawat yang bertugas.

Saat ini, penumpang sudah berada di dalam terminal dalam keadaan selamat. Sementara ini, otoritas bandara setempat tengah berupaya keras agar badan pesawat ditarik keluar jalur landasan pacu agar aktivitas penerbangan normal untuk keesokan harinya.

Menyinggung soal ban pesawat yang pecah, hingga kini masih dicari tahu. Namun, menurut Albert, belum ada laporan yang menyebutkan adanya kerusakan fatal.

Manajemen Citilink juga belum memutuskan untuk menunda atau melanjutkan penerbangan dari dan menuju Padang karena masih menunggu perkembangan.


Kronologi Versi Angkasa Pura

Sementara dalam keterangannya, PT Angkasa Pura II membenarkan peristiwa overrun atau tergelincirnya pesawat Citilink nomor penerbangan QG970 di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera, Minggu malam.

"Pesawat tersebut mendarat pukul 19.35 waktu setempat saat kondisi hujan lebat, setelah lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Tangerang, Banten), dengan membawa total 178 penumpang, terdiri dari 174 dewasa, 1 anak, dan 3 bayi," ujar Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura II (Persero) Agus Haryadi dalam keterangan tertulis, Minggu (2/8/2015) malam.

Agus menjelaskan, seluruh penumpang selamat dan telah selesai dievakuasi keluar dari pesawat‎ oleh Unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran atau PKPPK Bandara Internasional Minangkabau.

Adapun dampak dari kejadian ini adalah operasional runway atau landa‎san pacu Bandara Internasional Minangkabau dihentikan sementara. "Menunggu keputusan lebih lanjut dari Otoritas Bandara dan Airnav Indonesia selaku penyelenggara lalu lintas penerbangan," imbuh Agus.
 
Dengan demikian, lanjut Agus, 3 penerbangan dari Padang tujuan Jakarta oleh Lion Air, Garuda Indonesia, dan Sriwijaya Air, mengalami penundaan keberangkatan dari jadwal semula.

Saat ini, menurut Agus, Angkasa Pura II sudah berkoordinasi dan bekerja sama dengan pemangku kepentingan seperti Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Otoritas Bandara, dan Lanud serta Airnav Indonesia untuk segera dan dengan cepat melakukan evakuasi pesawat tersebut. Terutama agar operasional bandara secara keseluruhan dapat kembali berjalan normal.

"Peristiwa ini (pesawat tergelincir) menjadi perhatian PT Angkasa Pura II untuk selalu fokus pada keadaan darurat di setiap kondisi, termasuk saat hujan lebat seperti yang terjadi pada hari ini (Minggu 2 Agustus 2015)," pungkas Agus Haryadi. (Ans/Dan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya