Liputan6.com, Jakarta - Kekeringan yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia dinilai belum akan menyebabkan gagal panen atau puso para petani.
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan dampak dari kekeringan ini kepada petani memang ada, namun belum terlihat potensinya menganggu panen.
"Dampak ada ke petani, memang sudah ada kekeringan dengan berbagai kondisi, ada yang baru tanam, ada yang (padinya) sudah bunting, ada yang baru mekar," ujarnya di Jakarta, Senin (3/8/2015).
Menurut Winarno, gangguan terhadap panen baru akan terlihat jika kekeringan berlangsung hingga akhir bulan ini.
"Potensi menganggu panen belum, mungkin baru terlihat di akhir agustus. Karena ada beberapa tempat yang ternyata hujan jadi terselamatkan. Misalnya di NTB (Nusa Tenggara Barat) itu ternyata terselamatkan," jelasnya.
Dia berharap pada bulan ini akan turun hujan di beberapa wilayah di Indonesia. Dengan demikian maka potensi gagal panen bisa ditekan.
"Potensi puso ada, tapi kalau 100 persen puso baru akan terlihat di akhir Agustus. Sekarang tanaman masih hijau walaupun tanah retak-retak. Kalau ada hujan bisa segar lagi," tandasnya. (Dny/Ndw)
Energi & Tambang