Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan sinyal kepadan Bank Indonesia (BI) untuk dapat menurunkan tingkat suku bunga acuannya (BI Rate) mengingat terkendalinya laju inflasi sampai pertengahan tahun 2015.
Menanggapi hal itu, Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan, untuk menurunkan BI Rate tidak semata-mata hanya mempertimbangkan angka inflasi, namun ada beberapa hal lainnya.
"Tapi tentu saja kami perhatikan juga faktor lain terkait dalam hal ini suku bunga luar negeri, Fed Fund Rate itu terhadap stabilisasi nilai tukar rupiah dan akhirnya terhadap inflasi," kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Senin (3/8/2015).
Secara lebih khusus, Perry menekankan, persoalan pergerakan nilai tukar rupiah yang dipengaruhi faktor global dan domestik menjadi salah satu alasan kuat BI tidak merespon rendahnya inflasi dengan penurunan BI rate yang saat ini berada di 7,5 persen.
Namun demikian, BI terus berkomitmen untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanpa harus menurunkan BI rate. Salah satu yang telah ditempuh BI dicontohkan Perry adalah dengan mengendorkan liquiditas perbankan dan melonggarkan kebijakan makroprudensial. Seperti halnya perubahan kebijakan Loan To Value (LTV).
"Oleh karena itu, untuk stand by, suku bunga kami akan gunakan terus untuk antisipasi berbagai perkembangan," tegas Perry.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyarankan Bank Indonesia (BI) menurunkan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) seiring realisasi inflasi inti tahun ke tahun sebesar 4,86 persen. Inflasi inti tersebut mengalami penurunan dari angka 5 persen pada bulan sebelumnya.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, terjadi penurunan drastis pada inflasi inti tahun ke tahun di Juli 2015 dari 5 persen menjadi 4,86 persen.
"Itu artinya gejala ekonomi mengarah ke yang lebih baik," ujar dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (3/8/2015).
Menurut Sasmito, keadaan ekonomi yang mulai membaik terlihat dari inflasi inti tahun ke tahun dapat menjadi peluang bagi BI untuk menyesuaikan BI rate dari saat ini 7,5 persen. (Yas/Gdn)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
BPS Minta BI Rate Turun, Ini Jawaban Bank Indonesia
BI terus berkomitmen untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi tanpa harus menurunkan BI rate.
diperbarui 03 Agu 2015, 21:33 WIBIlustrasi Bank Indonesia (Liputan6.com/Johan Fatzry)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Punya Riwayat Kanker Serviks, ChoA Eks Crayon Pop Ungkap Keinginan Jadi Ibu
Apple bakal Bayar Rp 1,5 Triliun ke Pengguna yang Tak Sengaja Dimata-matai Siri
PAN: Kenaikan PPN 12 Persen Tidak Akan Perburuk Citra Prabowo
3 Respons DPRD hingga Pj Gubernur Terkait Kasus Dugaan Korupsi di Dinas Kebudayaan Jakarta
Tinggalkan Manchester United, Ini Jawaban Marcus Rashford soal Peluang Susul Cristiano Ronaldo
Duka Selimuti Lokasi Penabrakan Massal di New Orleans
6 Artis Ini Liburan ke China di Akhir 2024 Meski Tengah Ramai Wabah Virus HMPV
Cerita Lee Byung Hun Syuting Squid Game 2, Tabok Pipinya Keras-Keras Sampai Kelewat Jago Main Gasing
Fungsi Jakun: Peran Penting dan Fakta Menariknya yang Jarang Diketahui
PM Thailand Laporkan Harta Kekayaan Senilai Rp6,4 Triliun
Tujuan Heiho: Organisasi Militer Bentukan Jepang di Indonesia
Resep MPASI 1 Tahun: Panduan Lengkap untuk Orang Tua