Panitia Muktamar NU Keluhkan Peserta yang Tak Tempati Pemondokan

Kericuhan sempat mewarnai rapat pleno pembahasan tata tertib Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Alun-alun Jombang, Jawa Timur.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 03 Agu 2015, 22:23 WIB
Ricuh mewarnai rapat pleno Muktamar ke-33 NU di Alun-alun Jombang, Jawa Timur, Minggu (2/8/2015) malam. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jombang - ‎Kericuhan sempat mewarnai rapat pleno pembahasan tata tertib Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) di Alun-alun Jombang, Jawa Timur. Sidang pembahasan tata tertib tentang pemilihan rais aam diskors sementara.

Seksi Akomodasi dan Perlengkapan Panitia Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama (NU) Asmui Cipta meminta seluruh peserta untuk kembali ke pemondokannya di pondok pesantren sesuai dengan pembagian awal.

"Kami meminta kepada peserta yang belum menempati pemondokan sesuai dengan plotting yang ditetapkan panitia, mohon kembali ke pemondokannya masing-masing," kata Asmui di area Muktamar NU, Jombang, Jawa Timur, Senin (3/8/2015).

Asmui mengungkapkan, berdasarkan hasil pendataannya saat ini terjadi kekosongan di 3 pondok pesantren tuan rumah muktamar, yaitu Mambaul Maarif di Denanyar, Darul Ulum di Rejoso Peterongan dan Bahrul Ulum di Tambak Beras. Sebaliknya, di Pondok Pesantren Tebuireng terjadi surplus peserta yang menginap.

Dia menambahkan, di Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan, penempatan awal akan menampung 844 peserta. Namun saat ini hanya ada 277 peserta.

Di Mambaul Maarif, Denanyar, dari rencana penempatan awal dihuni 798 peserta, saat ini hanya ada 180 peserta, dan Bahrul Ulum, Tambak Beras hanya menampung 284 peserta, jauh dari plotting awal sebanyak 804 peserta.

"Di Tebuireng yang saya dengar ada lebih dari 2.000 peserta. Padahal plotting awal kami Tebuireng menampung 804 peserta," ujar dia.

Asmui juga mengajak kerja sama yang baik dengan penanggung jawab pelayanan peserta di Pondok Pesantren Tebuireng, agar peserta diberikan kebebasan kembali ke pemondokannya masing-masing sesuai dengan plotting panitia.

"Mari sama-sama menghormati pesantren sesama tuan rumah muktamar. Denanyar, Tambak Beras, dan Peterongan sudah melakukan persiapan yang sama baiknya dengan Tebuireng, dan mereka juga siap memberikan pelayanan terbaik kepada peserta," tandas Asmui.

Nahdlatul Ulama menggelar Muktamar ke-33 di Jombang, Jawa Timur. 4 Pondok pesantren menjadi lokasi bersama, yaitu Mambaúl Maárif (Denanyar), Bahrul Ulum (Tambak Beras), Darul Ulum (Rejoso, Peterongan), dan Tebuireng. Pembukaan, penutupan, dan seluruh sidang pleno dilangsungkan di Alun-alun Jombang. (Ali/Ado)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya