Akhir Perjalanan hitchBOT, Si Robot Petualang

Rencananya, robot itu diharapkan bisa mendapatkan tumpangan untuk membawanya dari pantai timur hingga ke pantai Amerika.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 05 Agu 2015, 10:00 WIB
Gambar dari Twitter milik @AndreaWBZ

Liputan6.com, Philadelphia Sebuah robot petualang yang diciptakan untuk keperluan penelitian akhirnya menghentikan perjalanannya setelah dirusak orang tak dikenal. Robot “hitchBOT” ciptaan para peneliti Kanada ini dimaksudkan untuk dibawa menumpang mobil siapapun yang berminat.

Inilah akhir perjalanan sang robot petualang.

Rencananya, robot itu diharapkan bisa mendapatkan tumpangan yang membawanya dari Boston, Massachusetts di pantai timur Amerika, hingga ke San Francisco, California, di pantai barat. Sebelumnya, robot ini mendapat tumpangan selama 19 hari di Kanada pada musim panas tahun lalu, dilanjutkan dengan tumpangan ke Eropa.

Namun, pada Sabtu lalu (01/08/2015), para peneliti menerima foto rusaknya robot itu di kota Philadelphia. Dalam situs resmi mereka, para pencipta robot mengatakan, “Kami tidak berniat mendakwa atau mencari orang yang merusak hitchBOT, kami hanya ingin mengingat yang indah-indah saja dan kami ingin para sahabat dan penggemar hitchBOT untuk berbuat hal yang sama.”

Inilah akhir perjalanan sang robot petualang.

Warga Philadelphia terakhir yang menjadi pemberi tumpangan robot itu adalah Jesse Wellens. Ia mengatakan bahwa ia meletakkan robot itu di kursi umum pada jam 6 pagi di Sabtu lalu. Kepada Philadelphia Inquirer ia mengatakan, “Saya merasa bersalah.”

Pria itu penasaran ingin melihat rekaman CCTV di sekitar tempat itu dan berharap dapat mengenali orang yang merusak robot tersebut.

Inilah akhir perjalanan sang robot petualang.

Menurut Frauke Zeller, salah satu pencipta hitchBOT sekaligus profesor di Ryerson University di Toronto, terduga pelaku perusakan ini hampir saja terfoto oleh kamera si robot yang memang dirancang untuk mengambil foto di waktu-waktu tertentu. Kepada The Guardian ia mengatakan, “Sayangnya robot itu sama sekalai tidak mengambil foto terduga pelakunya. Ia beruntung karena robot itu mengambil gambar setiap 20 menit, jadi peristiwanya berlangsung di sela waktu itu.”

Kamera robot itu sendiri dirancang untuk mengirim gambar kepada tim pendukungnya untuk kemudian diunggah ke Facebook, Twitter, dan Instagram. Pria itu melanjutkan, “Kami lihat bahwa semua data di tablet dan baterainya mati di waktu yang sama. Jadi pasti itulah waktunya mereka merusak robot itu.”

Walaupun merasa kecewa, para peneliti berencana membuat hitchBOT kembali lagi nanti. Robot itu bahkan sempat berkicau di Twitter, “Perjalanan saya harus berakhir sekarang, tapi cinta saya kepada manusia tidak akan pudar.” Aaaw.. (Alx/hdy)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya