Liputan6.com, Jakarta Sjuman Djaya adalah salah satu penulis dan sutradara film Indonesia yang terkenal pada era 70an. Jika kamu penggemar atau peminat setia film Ada Apa Dengan Cinta (AADC) pasti familiar dengan nama penulis satu ini. Iya, beliaulah penulis dari buku "AKU" yang berisi skenario perjalanan kehidupan sang penyair terkenal Chairil Anwar. Buku yang menjadi awal muasal hubungan Cinta-Rangga dalam film tersebut.
Lahir pada 5 Agustus 1934 di Jakarta, Sjuman Djaya memiliki rentetan penghargaan selama hidupnya berkarir di bidang seni. Salah satunya mendapatkan Piala Citra sebagai Sutradara Terbaik di Festival Film Indonesia 1977-Si Doel Anak Modern. Untuk mengenal lebih dalam sosok Sjuman Djaya ini beberapa fakta yang mungkin belum kamu ketahui tentangnya :
Advertisement
1. Sjuman Djaya mengawali karirnya sebagai penulis cerpen dan scriptwriter.
2. Sjuman Djaya pernah mendapat beasiswa untuk belajar film di All Union State Institute of Cinematography, Moskow dan lulus dengan nilai "sangat memuaskan", menjadikannya satu-satunya orang bukan Rusia yang lulus dengan nilai setinggi itu.
3. Pada 1966 ia menjabat sebagai Direktur Direktorat Film Deppen hingga 1968.
4. Sjuman Djaya menikah sebanyak tiga kali. Pernikahan pertama dengan seorang ballerina, Farida Oetojo. Kedua, dengan seorang aktris Tutie Kirana dan ketiga, adalah dengan Soraya Perucha.
5. Aksan Sjuman mantan drummer grup musik Dewa 19 yang juga adalah mantan suami dari artis Titi Rajo Bintang adalah anak Sjuman Djaya dari pernikahan pertamanya.
6. Sedangkan, Djenar Maesa Ayu, penulis yang dikenal karena bukunya yang berjudul "Mereka Bilang Saya Monyet" adalah anak Sjuman Djaya dari pernikahan keduanya.
7. Sutradara dari Film "Si Doel Anak Betawi" (1972) mengorbitkan nama Rano Karno kala itu.
8. Penghargaan yang ia dapatkan :
a. 3 Piala Citra dari Kategori Cerita Asli Terbaik FFI (Laila Majenun, Si Doel Anak Modern, Kerikil-Kerikil Tajam)
b. 2 Piala Citra dari Kategori Sutradara Terbaik FFI (Si Doel Anak Modern, Budak Nafsu)
Sjuman Djaya wafat pada 19 Juli 1958 pada usia 50 tahun, tanpa sempat menjadikan skenario "AKU" mengenai Chairil Anwar dijadikan film. Seperti yang banyak diharapkan para pembacanya sekarang ini. Disebutkan alasan tidak difilmkannya skenario dalam buku "AKU" -karena keterbatasan ruang dan dokumentasi saat itu-
Namun, pembaca masih berharap ada sutradara film di zaman modern ini yang berminat menjadikan "AKU" karangan Sjuman Djaya ini diadaptasikan dalam bentuk film. Semoga!
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk Anda melalui Citizen6? Caranya dapat dibaca di sini