Liputan6.com, Jakarta - Spekulasi kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve yang semakin kuat memicu tekanan hebat terhadap nilai tukar rupiah hingga bercokol ke level Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan kurs ini diyakini tidak akan mengganggu fiskal.
Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dari pelemahan kurs rupiah semakin ringan setelah pemerintah menghapus kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan subsidi tetap pada Solar.
"Memang ada dampak kurs kepada belanja negara, khususnya penambahan bunga utang. Tapi enggak akan sampai mengganggu anggaran jadi belanja pemerintah aman," tegas dia saat Konferensi Pers Perkembangan Ekonomi Terkini di kantornya, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
Lebih jauh dikatakan dia, pelemahan ekonomi global telah memukul industri baja di seluruh dunia termasuk Indonesia. Sehingga harga baja mengalami penurunan drastis dan tidak akan mengganggu belanja pemerintah.
Beruntungnya akibat pelemahan kurs rupiah, diakui Bambang, justru menambah penerimaan dari minyak dan gas (migas). "Peningkatan penerimaan migas itu lebih besar dari bunga utang. Jadi penerimaan bertambah," jelas dia.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menambahkan, kurs rupiah sejak Januari-Juli (year to date) tertekan 8,5 persen dan 1 persen secara month to date. Angka ini diakuinya, lebih baik dibanding mata uang Singapura, Malaysia dan negara ASEAN lain yang terdepresiasi lebih dari 1 persen.
"Depresiasi rupiah karena pengaruh dari global khususnya statement kenaikan suku bunga acuan AS dan perkiraan ekonomi kita melambat serta permintaan dolar tinggi untuk pembayaran utang di Juli," terangnya.
Agus mengaku, BI akan selalu berada di pasar uang untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. Sambungnya, melakukan intervensi dari waktu ke waktu dan bisa terlihat dari posisi cadangan devisa yang terus menurun. (Fik/Ndw)
Rupiah Melemah Jadi Berkah Atau Musibah Buat RI?
Nilai tukar rupiah terus melemah hingga bercokol ke level Rp 13.500 per dolar Amerika Serikat (AS)
diperbarui 04 Agu 2015, 14:17 WIBRupiah Melemah
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jadwal dan Hasil Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Misi Jadi Raja Asia Tenggara
Apa Itu Olahraga Rekreasi: Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya
Cara Mengobati Radang Tenggorokan: Panduan Lengkap dan Efektif
Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus
Kementan Usulkan Alokasikan Rp23,61 Triliun dari Anggaran 2025 untuk Dukung Swasembada Beras
Bentrok Suporter Bola Terulang
Ciri-Ciri Khusus Kucing yang Perlu Diketahui Pencinta Hewan
Cara Membuat Serundeng yang Gurih dan Tahan Lama, Mudah Dibuat
VIDEO: Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Umumkan Darurat Militer, Ketegangan Memuncak
Penjual Es Teh di Ceramah Gus Miftah Dapat Berkah, Umrah hingga Uang Rp100 Juta
Pemerintah Naikkan Upah Minimum Provinsi 6,5 Persen
Cabuli Santri, Pimpinan Pondok Pesantren Jadi Tersangka