Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Corruption Watch (ICW) merayakan hari ulang tahunnya yang ke-17 dengan meresmikan sekolah antikorupsi kedua di Jakarta. Langkah organisasi yang konsen mengawasi kasus tindak pidana korupsi di Indonesia ini pun, mendapat apresiasi dari Menteri Sekretaris Negara Pratikno yang hadir di acara perayaan di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (4/8/2015).
"Dengan hadirnya ICW, pemerintah terbantu. Pemerintah tidak sendirian (melawan korupsi). Gerakan civil society seperti ini sangat baik untuk saling bersinergi dalam pemberantasan tindak korupsi," ujar Menteri Praktikno.
Advertisement
Praktikno menegaskan, sekolah antikorupsi merupakan cara baru dalam menghadapi korupsi.
"Saya setuju, cara baru menghadapi yang baru. Presiden Jokowi punya komitmen dengan hal ini," jelas dia.
Di tempat yang sama, Koordinator ICW, Adnan menjelaskan, usia 17 tahun ini merupakan tidak muda bagi sebuah organisasi. Dia pun meminta kritik, refleksi kepada semua pihak untuk menjalankan kegiatan antikorupsi.
"Kita meminta kritik, refleksi kepada semua pihak untuk menjalankan kegiatan anti korupsi. Saya yakin kegiatan itu mampu untuk mendorong energi yang besar demi pemberantasan korupsi," tegas dia.
Dia pun berharap, dengan peserta sekolah anti korupsi sebanyak 20 orang, membuka ruang kepada pemuda untuk melawan korupsi dan sebagai proses regenerasi.
"Sekolah ini sebagai ruang yang besar kepada kaum muda dalam hal melawan anti korupsi. Dan sebagai proses regenerasi para pegiat anti korupsi," pungkas Pratikno. (Ron/Mut)