Menkeu Pilih Jaga Stabilitas Ketimbang Ekonomi Tumbuh

Strategi ini ditempuh agar Indonesia terbebas dari jerat krisis keuangan yang pernah melanda di periode 1997-1998.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 04 Agu 2015, 15:00 WIB
Bambang Brodjonegoro (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam situasi gejolak ekonomi dalam negeri seperti saat ini, pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memilih menjaga stabilitas ekonomi dibanding memacu pertumbuhan ekonomi. Strategi ini ditempuh agar Indonesia terbebas dari jerat krisis keuangan yang pernah melanda di periode 1997-1998.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, tugas otoritas fiskal adalah menjaga agar kondisi fiskal Indonesia tetap stabil, berkesinambungan dan sinkron.

"Kondisi global hari-hari ini bisa mengancam kestabilan. Jadi kami menjaga fundamental demi stabilitas perekonomian dari sisi fiskal," papar dia di kantornya, Jakarta, Selasa (4/8/2015).

Dia mengatakan, menjaga stabilitas ekonomi seiring mendorong pertumbuhan dilakukan dengan memacu belanja pemerintah semakin cepat. Dari catatan Bambang, penyerapan belanja pemerintah sudah mencapai 45 persen atau sebesar Rp 900 triliun hingga saat ini, selain dari stimulus dan insentif perpajakan.  

Lebih jauh dia mengaku, pemerintah berupaya menjaga stabilitas sambil berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi supaya tidak mengulangi kondisi 1997-1998. Ketika itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tinggi tanpa dibarengi dengan kestabilan, sehingga ekonomi Indonesia kolaps.

"Stabilitas ekonomi kita jaga supaya bisa tetap stabil meski ada tekanan luar biasa. Kita pun mencari cara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lewat investasi, bukan lagi dari ekspor komoditas yang eranya sudah berakhir," jelas dia.(Fik/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya