Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran Windows 10 belum lama ini ternyata tidak hanya berdampak positif bagi pengguna, kabarnya terdapat pula beberapa pihak yang menyalahgunakan kesempatan itu.
Perusahaan teknologi Cisco mengklaim berhasil menemukan malware berbahaya yang dilampirkan melalui email kepada para calon pengguna Windows 10. Email mengandung malware itu disamarkan seolah-olah berasal dari pihak Microsoft.
Dijelakan lebih lanjut, ancaman ini mengincar para pengguna Windows yang masih menunggu kesempatan untuk meng-upgrade PC mereka ke sistem operasi teranyar, Windows 10.
Dikutip dari laman Mirror, Rabu (5/8/2015), Nick Biasini selaku salah seorang peneliti senior di Cisco mengatakan bahwa pihak di balik ancaman ini bertujuan mencuri data pengguna untuk keperluan finansial.
Bila dilihat pengguna awam, email berbahaya ini akan tampak seperti dikirimkan langsung oleh pihak Microsoft, namun dengan tata bahasa yang berantakan. Siapapun yang telah membuka email ini akan diminta untuk mengunduh lampiran yang disertakan, yaitu tawaran untuk meng-upgrade sistem operasi mereka ke Windows 10.
Akan tetapi, file unduhan tersebut sebenarnya adalah "pintu gerbang" untuk masukknya malware berbahaya yang dikenal dengan sebutan CTB-Locker. Malware ini akan mengunci, luas menyandera data pengguna menggunakan enskripsi yang telah dibuat oleh pelaku serangan. Korban yang ingin membuka komputernya diharuskan membayar menggunakan bitcoin.
Diperkirakan pelaku menggunakan Bitcoin untuk tetap terlihat anonim dan mengalihkan perhatian dari agensi hukum internasional. Untuk mengantisipasinya, Biasini menyarankan agar pengguna selalu melakukan back-up data-data mereka secara offline untuk mencegah data terkunci oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
(dam/dhi)
Advertisement