Liputan6.com, La Reunion - Setelah puing diduga bagian sayap MH370, koper compang-camping, dan 2 botol plastik yang ditemukan di pantai Pulau La Reunion di pesisir Samudra Hindia. Kini penemuan berupa 3 botol air minum plastik dari Malaysia dan Taiwan dilaporkan ke pihak berwenang.
Seorang pengacara dari La Reunion, Creissen Philippe, mengaku menemukan -- 3 botol plastik dan tabung kosong yang diduga bekas obat China -- di dekat rumahnya di pulau dekat lepas pantai Madagaskar.
Setelah diperiksa, 2 dari 3 botol air adalah Life and Cactus, produk dari Malaysia. Sementara yang ketiga merupakan produk air kemasan yang dijual di Taiwan.
"Ada lebih banyak puing yang tersapu ke pantai di pulau itu," kata Philippe seperti dikutip dari Daily Mail Selasa (4/8/2015).
"Aku kerap berjalan-jalan di sepanjang pantai ini, dan 99 persen dari puing-puing yang ada di sini berasal dari Reunion," kata Creissen kepada The Daily Telegraph.
"Baru-baru ini, ada banyak benda yang asalnya bukan dari sini," jelas Creissen.
Tapi Creissen bukan satu-satunya yang bisa menemukan benda-benda yang diperkirakan bisa membantu, dalam pencarian pesawat nahas Malaysia Airlines MH370 yang raib dari radar pada 8 Maret 2014 silam. Warga lainnya juga membanjiri peneliti dengan ceret tua, besi tua dan sepatu usang.
Banyak warga menyisir pantai itu, sejak bagian diduga pesawat sayap Boeing 777 ditemukan pada Rabu 29 Mei lalu. Lalu berbondong-bondong menyerahkan potongan apa pun yang mereka yakini sebagai puing ke polisi.
Advertisement
Di balik kehebohan penemuan benda yang disebut flaperon pesawat, analisis memperkirakan teritip yang menempel pada bagian temuan itu bisa menguak asal potongan puing-puing.
Kemarin, Minggu 2 Agustus waktu setempat, beberapa temuan puing juga memicu kegembiraan. Salah satunya diyakini oleh penduduk setempat merupakan pintu pesawat.
Tapi Azharuddin Abdul Rahman, Direktur Umum Penerbangan Sipil Malaysia tak membenarkannya. "Item yang menyerupai pintu pesawat sebenarnya bagian tangga. Ini bukan pintu," kata dia.
Polisi di pulau Samudra Hindia juga mengumpulkan potongan logam hancur bertuliskan dua karakter China dan menyambungkannya menjadi sebuah benda mirip pegangan berlapis kulit.
Sementara spekulasi merajalela untuk asal-usulnya, seorang detektif amatir China mengatakan itu kemungkinan hanya sebuah ketel tua.
"Orang-orang lebih waspada. Mereka akan berpikir setiap benda logam yang mereka temukan di pantai dari penerbangan MH370, tapi banyak benda di sepanjang pantai, laut terus memuntahkannya," kata Jean-Yves Sambimanan, juru bicara kota Saint-Andre, area di mana puing sayap ditemukan.
Ia mengatakan, para penduduk di pulau juga tercengang bahwa setelah sehari penerbangan helikopter membawa bagian diduga sayap, tidak ada pencarian resmi di garis pantai.
Luc Igounet, yang menemukan papan logam yang ternyata dari tangga, mengatakan penemuannya mubazir jika tidak dibawa ke polisi. Meskipun akhirnya diketahui itu bukan bagian dari MH370.
Menurut analisis awal, hewan laut teritip yang membantu mengungkap lamanya sayap pesawat tenggelam dan asalnya -- berpotensi mempersempit kolom pencarian ke dalam puluhan atau ratusan kilometer.
Sejauh ini, potongan pertama yang diduga bagian dari sayap pesawat itu telah tiba di Prancis guna dibawa ke laboratorium Kementerian Pertahanan di Kota Toulouse untuk dianalisis.
Laboratorium tersebut akan melakukan verifikasi nomor serial dan serangkaian tes lain untuk menentukan apakah benda itu adalah bagian dari pesawat Boeing 777 milik Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada 8 Maret 2014. (Tnt/Mut)
(Baca: Misteri Botol Asal Indonesia di Dekat Objek Diduga MH370)