Liputan6.com, Jakarta Pria yang menjadi ayah pertama kali di usia muda cenderung memiliki peningkatan risiko kematian di usia paruh baya, yakni sekitar akhir 40-an atau 50-an awal.
Studi melibatkan data dari 30.500 laki-laki lahir antara tahun 1940 hingga 1950-an dan semuanya menjadi ayah. Kemudian peneliti mencari tahu kondisi kesehatan mereka sebelum mencapai usia 54 tahun.
Advertisement
Selama penelitian sekitar satu dari 20 ayah meninggal. Penyebab utama kematian adalah serangan jantung (21 persen) dan penyakit yang berhubungan dengan keracunan alkohol.
Studi dari Finlandia yang menemukan mereka yang pertama kali memiliki anak di usia 22 tahun risiko kemungkinan meninggal di usia paruh baya 26 persen lebih besar dibandingkan yang menjadi ayah di usia 25 atau 26 tahun.
Lalu, bagi mereka yang menjadi ayah di usia 22-24 tahun, risiko kematian pada paruh baya meningkat sekitar 14 persen dibanding yang memiliki anak di usia 25-26 tahun seperti dikutip laman Live Science, Rabu (5/8/2015).
Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology & Community Health mengungkapkan ayah muda memiliki kesehatan yang lebih buruk daripada pria yang menjadi ayah di usia 25 tahun atau lebih.
Sayang peneliti tak mengerti alasan dibaliknya.
Para peneliti dari University of Helsinki, Finlandia memprediksi bisa jadi usai memiliki anak para pria merasakan adanya perubahan karir dan gaji yang masih rendah berdampak pada kesehatan mereka.
"Menjadi orangtua di usia muda bisa menantang, hal ini perlu disadari oleh anggota keluarga dan tenaga medis bahwa bukan hanya ibu yang perlu dukungan, tapi juga ayah," terang pemimpin penelitian Elina Einio.
Baca juga:
Jadi Ayah, Berat Badan Pria Meningkat