Liputan6.com, Samarinda - Kesal karena Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Samarinda, batal digelar tahun ini, seorang pria menumpahkan kekesalan di atas meja ruang rapat Kantor Gubernur Kalimantan Timur.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (4/8/2015), ia menuding ada konspirasi partai politik sehingga hanya ada 1 pasang calon yang mendaftarkan diri.
Di Surabaya, Jawa Timur, Dhimam Abror mengungkapkan kekesalan setelah gagal menjadi bakal calon Walikota Surabaya. Dhimam menuding perginya bakal calon wakil walikota Haris Purwoko dari Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Surabaya saat pendaftaran adalah bagian dari permainan politik partai pengusungnya.
"Skor saya kan tertinggi. Kenapa kemudian ada stigmatisasi bahwa siapapun yang maju adalah boneka?!" kata Dhimam.
Ada 7 daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon, sehingga Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda Pilkada hingga 2017. Ketujuh kota itu adalah Surabaya, Blitar, Pacitan, Tasikmalaya, Timor Tengah Utara, Mataram, dan Samarinda.
Menyikapi masih adanya calon tunggal dalam Pilkada mendatang, pemerintah mempertimbangkan 2 opsi. Pertama, tetap mengikuti keputusan KPU. Kedua, dikeluarkan Perppu agar Pilkada tetap digelar dengan calon tunggal akan melawan kotak kosong.
"Kalau ini menunggu sampai 2017, apakah ada keyakinan 2017 juga akan muncul 2 pasang lagi, kan juga belum pasti," ucap Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Pilkada serentak rencananya akan digelar pada 9 Desember 2015 mendatang. (Mar/Yus)
Advertisement