Pelajaran Bisnis di Balik Kesuksesan Taman Bermain Disney

Memulai sesuatu bisa tampak menakutkan tapi juga sangat penting untuk mendorong kreativitas dan inovasi.

oleh Liputan6 diperbarui 04 Agu 2015, 22:10 WIB
Disneyland (Amusementparkauthority,com)

Liputan6.com, New York - Marty Sklar menghabiskan 50 tahun hidupnya bekerja di Disney, sebelum akhirnya pensiun di 2009. Ia merupakan otak dan pengawas desain dan teknologi 11 taman bermain Disney di seluruh dunia.

Ia mengerti Disney karena pernah bekerja langsung dengan pendiri perusahaan itu, Walt Disney. Kala itu Sklar menjabat sebagai kepala hubungan masyarakat perusahaan.

Setelah kematian Walt Disney pada 1966, Sklar bekerja membentuk Disney Imagineering. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pembangunan taman bermain Disney di seluruh dunia.

Sebelum meraih kesuksesannya, seperti ditulis Tech Insider, Selasa (4/8/2015), Sklar pernah mengalami masa sulit pada 1974. Ketika itu terjadi krisis energi dunia karena harga minyak naik dan pengunjung Disneyland menurun.

Pada saat bersamaan, Disney berencana membangun wahana bermain baru berdasarkan ide pendirinya, The Experimental Prototype Community of Tomorrow (EPCOT). Untuk memotivasi timnya, Sklar membuat pernyataan yang cukup terkenal hingga sekarang.

"Ada dua cara melihat kekosongan selembar kertas. Orang bisa melihatnya sebagai sesuatu yang menakutkan di dunia karena Anda harus membuat goresan yang pertama. Atau bisa jadi sebuah kesempatan berharga di dunia karena dengan membuat goresan berarti Anda membiarkan imaginasi bergerak ke banyak arah dan membuat hidup baru," katanya ketika itu.

Dalam delapan tahun sejak krisis energi itu, EPCOT berhasil terbangun. Dan sekarang, wahana ini menjadi arena bermain nomor enam paling sering dikunjungi di seluruh dunia.

Perumpamaan soal selembar kertas itu menjadi terkenal dan masuk salah satu dari 10 daftar Perintah Miki Tikus, ajaran utama di kantor-kantor Disney dunia.

"Sediakan selalu banyak kertas kosong," menjadi pengingat bahwa memulai sesuatu bisa tampak menakutkan tapi juga sangat penting untuk mendorong kreativitas dan inovasi.

Reporter:Elsa Analet

(Elsa/Ndw)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya