Pemerintah Imbau Warga Tak Panik Hadapi Bencana Kekeringan

Kekeringan telah berkurang dari 250.000 hektare pada 2014 berkurang menjadi 111.000 hektare pada 2015.

oleh Liputan6 diperbarui 05 Agu 2015, 08:44 WIB
Musim kemarau membuat debit Bendungan Katulampa, Bogor, menjadi kering. (Liputan6.com/Bima Firmansyah)

Liputan6.com, Banda Aceh - Musim kemarau yang melanda Indonesia pertengahan tahun ini telah menyebabkan sebagian daerah mengalami bencana kekeringan. Tapi, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengimbau agar masyarakat khususnya petani, tidak panik dan tidak perlu mengkhawatirkan hal itu.

Menurut Amran, pemerintah terus melakukan berbagai upaya mengantisipasi kekeringan. "Kepada seluruh sahabatku petani Indonesia tidak usah khawatir atau panik menghadapi kekeringan. Pemerintah telah mengambil langkah-langkah konkret sejak Desember tahun lalu," kata Amran di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Dikutip dari Antara, Rabu (5/8/2015), Amran mengatakan mulai Desember tahun lalu sampai sekarang, pemerintah membangun irigasi tersier 1,3 juta hektare. Pembangunan ini telah memberikan hasil yang baik dengan berkurangnya jumlah daerah yang gagal panen akibat kekeringan, dari 35.000 hektare menjadi 17.000 hektare.

"Sampai Agustus itu puso hanya 17.000 hektare. Dibandingkan tahun lalu itu 35.000 hektare. Artinya apa? Gerakan yang baru-baru ini kita lakukan betul-betul membuahkan hasil," ujar dia.

Kekeringan juga telah berkurang dari 250.000 hektare pada 2014 berkurang menjadi 111.000 hektare pada 2015.

"Ada penurunan kekeringan karena gerakan kita membangun irigasi tersier kurang lebih 1,3 juta hektare tahun ini. Itu menunjukkan hasil yang signifikan," tutur Amran.

Pemerintah juga membentuk tim khusus dalam penanganan pangan termasuk kekeringan. Kementerian Pertanian juga terus membagikan tambahan pompa 20.000 unit dan membangun embung 1000 unit di seluruh Indonesia.

"Jadi kita bekerja seperti pemadam kebakaran. Pemerintah sudah bekerja sejak Desember tahun lalu. Ini sudah tujuh bulan kita bekerja mengantisipasi kekeringan," tutur dia.

Amran mengungkapkan, setiap tahun daerah seluas 200.000 hektare merupakan wilayah endemis kekeringan di seluruh Indonesia. "Tahun ini sampai dengan Agustus kita tekan kekeringan itu kurang lebih 100.000 hektare," kata Amran. (Sun/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya