Liputan6.com, Tokyo Film Attack on Titan memang telah diputar di Jepang sejak awal Agustus 2015 lalu. Dari berbagai kritikus yang melontarkan penilaian, mereka menganggap film ini sangat tidak layak tayang di bioskop.
Dilansir dari Anime News Network, Selasa (4/8/2015), menyusul sutradara Shinji Higuchi, staf lainnya yang menjabat sebagai pengarah modeling, Yoshihiro Nishimura turut melontarkan serangan terhadap para kritikus.
Advertisement
Nishimura yang pernah terlibat film Tokyo Gore Police itu, turut membantu pembuatan efek khusus film Attack on Titan sekaligus membawa para raksasa pemakan manusia bisa hidup di layar lebar.
Para kritikus pun turut membandingkan versi live-action Attack on Titan dengan film-film Hollywood. Beberapa dari mereka bahkan tidak menyaksikannya sampai habis. Sehingga, Nishimura pun memiliki bantahan sendiri.
Pada akhir pekan lalu, tepatnya Sabtu, Nishimura membuka akun Twitter miliknya di malam pembukaan perdana film di Jepang.
Kala itu, ia mengetik dengan logat agak kasar bagi ukuran orang Jepang, "Semua orang mengatakan film-film Hollywood sangat hebat! Nah, kemudian mereka bisa terus ke depan dan tidak menonton apapun kecuali film-film Hollywood! Film dengan anggaran tinggi dan banyak teknik canggih yang luar biasa, bukan? Terutama film dengan anggaran tinggi!"
Dilanjutkannya, "Kalian harus menonton film yang telah dihajar di muka dengan tumpukan uang tunai! Orang-orang yang suka membandingkan Hollywood dan film Jepang benar-benar menikmati hal semacam itu, kan?"
Kicauan-kicauan selanjutnya pun lebih halus dan diawali dengan kalimat, "Saya sedang berbicara mengenai orang-orang yang membandingkan segalanya dengan film-film Hollywood."
Serangan darinya masih terus berlanjut dengan mengatakan, "Maaf, tapi menentukan film apa yang harus dilihat berdasarkan anggaran mereka, dan membandingkan segalanya dengan Hollywood, itu seperti bagaimana beberapa orang merasa aman membeli Okame natto (salah satu merek natto yang paling populer di Jepang) ketika mereka pergi ke supermarket."
Diteruskan olehnya, "Mereka memiliki ideologi absolut itu di mana jika semua orang mengatakan itu baik, mereka percaya itu baik juga. Saya pikir saya sudah memilikinya sekarang, Terima kasih!"
Nishimura pun sempat menghapus beberapa kicauan yang telah diketiknya, akan tetapi ia melakukannya sebelum pengkritiknya mendengar kabar angin dan menimpali perihal masalah tersebut.
Beberapa masih mengkritik pilihan staf untuk membuat film tanpa dana hingga tak bisa mendukung skala yang ada, sementara pihak lain berkomentar bahwa tidak ada 'pesan' yang tersirat dalam filmnya secara keseluruhan.
Sebelum Yoshihiro Nishimura, sutradara Shinji Higuchi sempat memajang status Facebok kepada teman-temannya yang akhirnya bocor. Di situ, ia mengungkapkan ketidaksenangannya terhadap perwakilan situs review film Jepang Cho Eiga Hihan yang masuk sembarangan ke dalam bioskop hingga memberi rating 40/100.
Review terhadap film Attack on Titan memang sangat pedas. Bahkan, penulis dari Cho Eiga Hihan mengomentari bahwa ia 'berharap para titan (raksasa) memakan anak-anak (para tokoh utama) sehingga filmnya cepat selesai'. (Rul/Fir)