Liputan6.com, Jakarta Perdebatan sengit terjadi saat membahas mengenai bagaimana cara penyimpanan makanan, seperti telur dan mentega. Ada yang mengatakan mentega tidak perlu disimpan dalam lemari pendingin jika dibiarkan selama penutup masih melekat, ada juga yang menyusun buah di meja disamping menyimpannya di dalam kulkas.
Lemari pendingin sebenarnya membantu menjaga kesegaran makanan-makanan agar sama seperti saat pembelian. Namun, sebenarnya tidak semuanya perlu karena daya bertahan yang lebih kuat.
Advertisement
Demi menghilangkan perdebatan tersebut, rangkuman yang dilansir dari laman Food 52, Rabu (5/8/2015) berikut mungkin bisa menjadi jawaban.
Telur: Simpan dalam kulkas
Telur yang disimpan dalam suhu tepat atau di bawah 40 derajat Fahrenheit dapat meminimalisir pertumbuhan salmonella atau bakteri lain. Pendinginan meningkatkan ketahanan hingga 5 minggu.
Apel: Simpan dalam kulkas.
Sangat disarankan untuk menyimpan apel dalam lemari pendingin. Lingkungan lembab antara suhu 30-35 derajat Fahrenheit dapat membuat apel bertahan hingga 4 bulan, juga memaksimalkan kualitas mereka.
Kacang-kacangan: Simpan dalam kulkas.
Menurut Universitas California, Amerika Serikat, pada suhu kamar kacang-kacangan dapat bertahan 1-4 bulan dalam suhu ruangan. Sementara, jika dalam kulkas, mereka bisa bertahan hingga satu tahun lamanya. Tenang, mereka tidak akan membeku karena sedikitnya kadar air di dalam kacang.
Mentega: Simpan dalam kulkas atau beberapa hari di suhu ruangan.
Sebagian besar perusahaan mentega dunia menganjurkan untuk menyimpan produk merek di dalam lemari pendingin. Alasannya, demi mengurangi kerentanan mereka terhadap bakteri.
Kecap, kecap ikan, dan saus sambal: Boleh disimpan atau juga tidak dalam kulkas.
Tepung: Bisa disimpan dalam kulkas, tapi tidak diharuskan.
Semua bergantung terhadap keinginan berapa Anda untuk mempertahankan kehidupan tepung tersebut. Jika di dalam lemari pendingin. (Auf/Ibo)
